tag:blogger.com,1999:blog-47526461042092698212024-03-14T01:13:50.101-07:00Jiwa TerasingMelakar Cinta di Bumi KinanahNaseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.comBlogger108125tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-42314846857875877772014-01-16T16:56:00.000-08:002014-01-17T03:35:24.910-08:002014: Setelah Dua Puluh Tiga Tahun<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Assalamualaikum dan salam sejahtera saya ucapkan.<span class="fullpost">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Pertamanya terima kasih di atas kesudian kalian untuk membaca catatan saya untuk kesekian kalinya. Entah, saya pun tidak tahu kenapa saya masih mahu menulis di blog yang rasanya sudah tidak ramai pembacanya hari ini. Mungkin kerana blog adalah budaya lama, hari ini orang ramai lebih memilih Facebook berbanding blog.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya memilih untuk berblog semula setelah sekian lama saya berkubang dan bercedung di medan Facebook (FB). Bukan kerana saya sudah berputus asa dengan FB, tetapi saya ada sebab tersendiri yang rasanya tak perlu semua orang tahu, cukuplah beberapa orang terdekat yang mengetahui hal sebenar.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ini apa yang saya tulis di FB sebagai status terakhir saya di sana;<br />
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Budaya Facebook sebenarnya sudah membunuh ramai orang.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Termasuk membunuh tokoh-tokoh figura masyarakat.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Saya juga merupakan mangsa fenomena Fesbuking yang sudah semacam mengarut amat hari ini. Malah saya rasa seperti dibunuh-bunuh saja oleh dunia Fesbuk!</span><br />
<br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Facebook akan menterjemahkan sifat-sifat mazmumah dan penyakit hati yang dicela melalui status, komen, gambar dan sebagainya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Facebook akan m</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #37404e; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">enjelas dan menjaharkan sifat nifaq yang bersarang di hati. Menampakkan sisi jahat manusia yang penuh dengan dendam, benci, amarah, tamak dan dengki.<br /><br />Daripada sebuah pertelingkahan kecil merebak menjadi sebuah perang besar.<br /><br />Isu asal hanya bersifat picisan, yang akhirnya berakhir dengan sebuah "tragedi" maki hamun yang tidak berkesudahan.<br /><br />Itulah sebabnya saya seakan sudah serik berFacebook. Malah ayah juga meminta supaya saya meninggalkannya.<br /><br />Oleh itu, selamat tinggal Fesbuk dan Mark Zuckerberg!<br /><br />Nota hujung: Saya belum bercadang untuk menutup FB saya atas beberapa sebab yang tak perlu diberitahu. Selepas status ini dikirim, saya hanya akan bukak sekali-sekala je Fesbuk. Malas dah layan kerenah manusia yang bermacam ragam itu. <i class="_4-k1 img sp_b6fmvb sx_7fe19d" style="background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/y-/r/J1wIp6velsV.png); background-position: -187px -770px; background-repeat: no-repeat no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; vertical-align: -3px; width: 16px;"></i></span></blockquote>
<div>
<br />
Saya menulis dengan penuh berat hati.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya seolah berada di persimpangan antara dua perkara yang selalu saya fikirkan. Satunya ialah soal dakwah saya di FB. Perlukah saya berputus asa? Keduanya pula soal "tragedi" yang saya alami sepanjang berFB.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalau saya boleh untuk tidak memilih, pastinya ia lebih meringankan buat saya. Tapi itu tidak berlaku. Saya perlu memilih salah satu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lalu saya memilih yang kedua. Saya tidak tahan dengan maki hamun yang dilemparkan buat saya, ayah saya atau sesiapa saja yang saya sayang.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mereka hanya tahu melempar batu, lalu sembunyi tangan. Kalaulah saya bisa berbuat sesuatu selain daripada "bersara" daripada dunia FB, pasti saya akan lakukan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi saya tidak nampak dan tak jumpa tindakan alternatif itu. Yang ada hanyalah saya perlu "pencen" dan tidak perlu lagi berFB.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Itulah keputusan saya. Namun saya tidak tahu berapa lama saya boleh bertahan dengan pilihan kurang popular dan kekampungan itu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sebetulnya saya terkesan dengan apa yang ditulis oleh Ustaz Hasrizal Abdul Jamil di dalam blog beliau, saifulislam.com.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Beliau menulis antaranya;<br />
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div>
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Resah melihat Facebook mengubah tabiat tokoh-tokoh yang bergiat menggunakannya hingga nama-nama besar pun jadi gedik, baran, merepek, merapu, juga ‘terpaksa’ membuat justifikasi demi justifikasi terhadap pelbagai perkara.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Jawab menjawab.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Balah berbalah.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Entah bagaimana hendak mengungkapkannya, tabiat aplikasi Facebook itu sendiri menyebabkan apabila alim berbahas dengan jahil, ia akan berakhir </span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #37404e; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">dengan binasanya si alim, dan semakin menebal kejahilan para juhala’.<br /><br />Dalam konteks proses ilmu, mendidik dan mengajar atau berdakwah di Facebook adalah seperti memberi mi segera kepada orang yang lapar kebuluran. Mula-mula rasa berjasa. Lama kelamaan ia berubah menjadi pembunuhan.</span></div>
<div>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #37404e; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #37404e; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sumber: http://saifulislam.com/2014/01/azam-2014-menikmati-pilihan-pilihan-kekampungan/</span></div>
</blockquote>
<div>
<br />
Saya terpaksa membuat pilihan ini. Ditambah lagi dengan pesanan dan amanat terakhir ayah di KLIA sebelum saya terbang jauh ke Bumi Kinanah. Kata ayah, "Dak yoh (tak payah) main ar Facebook."</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pesanan ayah itulah yang membulatkan lagi tekad saya untuk berhenti terus daripada berFB.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Maafkan saya andai keputusan ini merencatkan usaha dakwah kita, sahabat.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya akan terus berdakwah sebagaimana prinsip yang saya pegang bertahun lamanya.</div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Berjuang selagi diberi ruang, berusaha selagi diberi daya."</blockquote>
<br />
Saya seperti biasa. Saya masih ada di surau/masjid. Masih ada di blog, Twitter, Instagram dan sebagainya. Cuma di FB sahaja saya sudah tidak ada.<br />
<br />
Sekarang umur saya sudah mencecah dua puluh tiga (23) tahun. Dua puluh tiga tahun (saya lahir 1 Januari 1991) yang saya lalui sangat memenatkan. Dua puluh tiga tahun yang berat bagi seorang insan lemah seperti saya.<br />
<br />
Saya sedar yang saya tidak ada apa-apanya. Saya ini hanyalah budak hingusan yang tidak mengerti apa pun akan urusan dunia. Saya hanya menempel dalam banyak acara dan gelendangan di tengah keramaian.<br />
<br />
Saya tidak pandai berlakon atau buat-buat pandai. Kerana saya memang seorang yang tidak pandai. Saya cuma tahu menulis dan membaca sedikit sebanyak.<br />
<br />
Saya bukan intelektual atau ilmuwan agama. Saya hanya pelajar mubtadi' (peringkat permulaan) yang masih banyak perlu belajar dan mentelaah. Kerana masih banyak yang saya tidak tahu.<br />
<br />
Semoga Allah menjadikan dua puluh tiga tahun ini, sebagai dua puluh tiga tahun yang bermanfaat. Dua puluh tiga tahun yang membawa rahmat dan berkat.<br />
<br />
Semoga Allah bantu.<br />
<br />
Muhammad Nasih Ulwan @ www.nasehulwan.com<br />
Kota Kaherah</div>
Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-35210588868240380642012-10-07T19:01:00.000-07:002012-10-07T19:03:43.384-07:00Travelog Tarbawi: Memoir Anak Pejuang, Suatu Pengenalan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Assamualaikum para pembaca budiman sekalian.<span class="fullpost">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Saya dengan ini mengisytiharkan bahawa esok adalah hari raya! haha. Ok. Aku serius.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Begini, insya-Allah kalau tidak ada aral melintang, aku bakal muncul dengan sebuah buku sendiri yang bertajuk Travelog Tarbawi: Memoir Anak Pejuang. Merupakan koleksi artikel yang diceduk daripada blog ini dan antalogi puisi yang diceduk daripada blog <a href="http://pentastinta.blogspot.com/">Pentas Tinta</a>.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lepas ini anda bolehlah dapatkannya di pasaran gelap. hehe. Aku nak ke Mesir dah ni. Bulan depan insya-Allah. Jadi sebelum aku ke sana, aku mahu berbakti untuk nusa bangsa, jadi aku menulis buku ini. Walaupun isinya kebanyakan diambil daripada blog ini, akan tetapi ada tujuh buah artikel yang baru. Enam daripadanya ditulis oleh aku dan satu lagi ditulis oleh kekanda kesayanganku, Abreh.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jangan lupa dapatkan tau? haha.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sekian, terima kasih. :D</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-JpE5kRmZyCY/UHIzUocGoUI/AAAAAAAABuM/nW_huFdVSQw/s1600/3+teruna+terhangat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://1.bp.blogspot.com/-JpE5kRmZyCY/UHIzUocGoUI/AAAAAAAABuM/nW_huFdVSQw/s400/3+teruna+terhangat.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Doakan kami berjaya menjadi anak pejuang yang soleh!</span></div>
</div>
Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-57872691619533894012012-06-20T14:45:00.000-07:002012-06-20T14:45:41.675-07:00Mahasiswa: Peranan dalam Islam, Semasa dan Selepas Pengajian (Siri 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<strong>Oleh: Ar-Raji ila Maghfirati Rabbih, Al-Faqir Muhammad Nasih Ulwan Zakaria</strong><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" height="170" src="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/392687_2595484291254_726182956_n.jpg" width="400" /><span class="caption"></span></span></div>
<br />
<em>Sambungan Siri 1;</em><br />
<br />
Keempat, <strong>berakhlak dengan akhlak Islamiah</strong>.
Bercakap soal akhlak rasanya semua sudah jelas. Malah Nabi sendiri pun
diutus bagi menyempurnakan akhlak yang mulia. Seharusnya mereka yang
ingin mengikut jalan perjuangan Nabi turut berakhlak dengan akhlak Nabi.
Mana mungkin orang yang punya akhlak buruk boleh dijadikan qudwah dan
ikutan. Ada yang bertanya apa beza akhlak dan moral? Rakan saya di UIA
pernah kongsikan, moral ialah apa saja yang dilihat baik oleh semua
manusia tidak kira agama tetapi tidak membaca Al-Quran. Ia tidak
termasuk dalam moral. Sedang ketika Aisyah ditanya bagaimanakah akhlak
Nabi?<br />
<br />
<blockquote>
"كان خلقه القرآن."<br />
Jawab Saidatina, “Sesungguhnya akhlak Baginda ialah Al-Quran.”</blockquote>
<br />
Kita
sepatutnya sedia maklum bahawa di dalam Al-Quran terkandung lebih
banyak ayat berkaitan akhlak berbanding hukum-hakam. Di dalamnya diajar
supaya sabar, redha, amanah, menepati janji, berbuat baik terhadap ibu
bapa, syukur dan bermacam lagi sikap baik yang perlu ada di dalam diri
sekalian muslim. Ini menunjukkan betapa indahnya Islam dan perilaku Nabi
s.a.w. yang menterjemahkan Al-Quran melalui akhlaknya.<br />
<br />
Kelima, <strong>turun
ke lapangan masyarakat sebagai sang pencerah kepada kekeliruan dan
kesalahfahaman yang timbul di kalangan mereka terhadap beberapa isu yang
melibatkan agama</strong>. Banyak kesamaran dan salah faham yang
melanda ummah. Mereka masih lagi jahil soal ibadat harian termasuk
solat, apatah lagi perkara serumit Hudud dan Qisos. Kewajipan dakwah
semua sudah ma’ruf bukan?<br />
<br />
<blockquote>
"من قال لا إله إلا الله فهو الداع."<br />
Sebagaimana kata Nabi s.a.w.: “Siapa yang mengucapkan ‘tiada Tuhan melainkan Allah’ (syahadah) maka dia adalah pendakwah.”</blockquote>
<br />
Keenam, <strong>tahu, faham dan beramal dengan seluruh ajaran agama</strong>.
Ini yang terpenting sebetulnya. Entah, saya tidak pernah meletakkan
peranan-peranan ini mengikut prioriti. Nombor hanyalah nombor dan tetap
nombor. Tidak bermaksud yang pertama lebih afdhal dari yang keenam.
Masing-masing punya keutamaan dan perlu diseiringkan dan berjalan
serentak. Namun saya tidak menolak untuk mahasiswa memfokuskan kepada
satu dua peranan saja dulu. Dakwah itukan bersifat tadarruj
(beransur-ansur). Pilihlah yang mana ingin didahulukan, saya tidak
pernah dan punya hak untuk menghalang. Cumanya janganlah pula
dikesampingkan peranan lain.<br />
<br />
<blockquote>
"ما لا يدرك كله لا يترك جله."<br />
Kaedah Islam mengajar: “Apa yang tidak mampu kita kuasai semuanya, jangan pula ditinggalkan kesemuanya.”</blockquote>
<br />
Apa
yang ingin saya sampaikan dalam peranan keenam ialah sifat Islam itu
syumul. Meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dari sekecil-kecil
perkara seperti makan minum hinggalah sebesar-besar perkara contohnya
memerintah negara. Maka tidak dapat tidak mahasiswa wajib berilmu (punya
pengetahuan mendalam), faqih (punya kefahaman yang betul) dan
mengaplikasikan ilmu yang difahami tersebut dalam kehidupan.
Menyeluruhnya Islam sehingga semua perkara ada Islam di dalamnya.
Bermula politik, sosial, ekonomi, perundangan, pendidikan sehinggalah
hiburan dan sukan, malah semuanya. Apa yang tidak ada dalam Islam?<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" height="300" src="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/375359_2595479691139_1094366196_n.jpg" width="400" /><span class="caption"></span></span></div>
<br />
Namun
ironinya, apa yang berlaku hari ini mahasiswa terlalu leka dan lesu.
Sangat mengecewa dan menyedihkan. Leka dengan kenikmatan duniawi dan
seisinya. Fenomena hedonisme juga melanda mahasiswa. Benar, musuh tidak
pernah mengenal sesiapa. Malah ada yang leka dengan pelajaran sampai
meninggalkan kewajipan terhadap ummah dan agama. Tidak pernah ambil tahu
isu semasa, apa yang berlaku kepada umat Islam di seluruh dunia
termasuk di Malaysia lebih-lebih lagi. Perkara ini sudah saya jelaskan
sebelum ini.<br />
<br />
Mereka tenggelam dengan 5M. Teringat
mau’izoh Ustaz Ridhuan, mantan YDP BKAN Pahang dalam Program Obor
Mahasiswa Harapan (OASIS) PMRAM di Nuzul Isma’iliyah bulan lalu,
“Mahasiswa baru mesti hindari 5M. Makan, minum, main Facebook, main PES
dan movie.” Mahasiswa hari ini sering dimomokkan dengan hiburan,
permainan dan gaya hidup melampau. Semuanya dihidang dan dijamu selera
bagai bukan suatu kebobrokan dan tanpa rasa bersalah. Selalu juga kita
mendengar istilah 3K yang popular di kalangan penuntut IPTA di Tanah
Air. Kuliah, katil dan kafe. Mahasiswa sekarang biasanya hanya berlegar
dan bermain di sekitar tiga perkara itu saja.<br />
<br />
Mahasiswa
cerdik sepatutnya punya idealisme sendiri. Idealisme itu pula mestilah
dipandu wahyu dan sabda. Tapi tidaklah terlalu idealistik sampai
meninggalkan realistik. Idea itu perlu dibumikan dan berpijak di dunia
nyata. Lebih dukacita lagi ada mahasiswa yang bermaksiat. Meninggalkan
Solat Fardhu hatta Solat Jumaat, berikhtilat siber tanpa batasan
syariat, menonton video lucah dan menjalankan jenayah akademik berupa
plagiarisme dalam peperiksaan mahupun assignment. Contoh yang saya
tampilkan ini sama sekali tidak kena dengan sifat asli ‘tolibul ilmi’
yang harus bersih daripada noda yang sengaja diada-adakan lantas bakal
menambahkan kuantiti titik-titik hitam di lubuk nubari.<br />
<br />
<blockquote>
"العلم نور. ونور الله لا يهدى للعاصي."<br />
Bertepatan
dengan suatu baris hikmah yang dituturkan ulama’: “Ilmu itu cahaya dan
cahaya Allah tidak akan menembusi hati orang yang bermaksiat.”</blockquote>
<br />
Lesu
pula masalah yang agak teruk menimpa mahasiswa. Kita tidak mahu
membiakkan mahasiswa yang lesu, lembik, kurang daya tahan dan ‘culas’.
Mereka ibarat bangkai bernyawa yang menjadi liabiliti buat ummah. Jangan
sampai ummah terkilan dengan sikap bodoh sombong kita. Buat program tak
hadir (liat). Ke kelas pun malas. Apatah lagi mahu bermesyuarat dan
berusrah, jauh sekali. Mereka sekadar tahu menyumbat perut dengan
berbagai makanan dan minuman yang enak dan lazat, gemar mendengar lagu
di bilik, menghadap laptop melayan Facebook, bermain game bola sepak PES
2012 dan menonton movie terbaru berjemaah. Lebih malang lagi hanya
seronok menghayati nikmat tidur berbantalkan mimpi bidadari mungkin.<br />
<br />
Ayuh
mahasiswa, kita bangun dan bangkit! Saya juga mahasiswa seperti anda
yang tidak terlepas daripada melakukan kesukaan dan kelalaian yang saya
sebutkan sebentar tadi. Solusi kepada masalah ter’lagho’ dengan benda
alah yang sedap itu adalah tidak bersendirian. Antaranya melibatkan
diri dengan aktiviti berpersatuan, duduk bersama orang ramai atau lebih
baik lagi mendampingi ulama’ dan orang soleh. Bila bersendirian kita
mudah melakukan ketidaktaatan kerana tidak ada lagi rasa malu jika
perkara itu dilakukan di hadapan khalayak.<br />
<br />
Cukuplah
nukilan saya sekadarnya. Rasanya sudah agak panjang saya mencatat.
Bukanlah untuk sahabat mahasiswa lain sangat, tetapi diri sendiri
terutama. Sebenarnya sahabat saya, Abdul Hakim Othman yang kini mengaji
di Jordan minta saya tuliskan artikel di bawah tajuk di atas. Sudah lama
rasanya permintaan itu. Memakan tempoh berbulan juga. Adapun saya telah
memulakannya sebelum Ramadan lepas di Pejabat BPPNT, tempat saya
bekerja sementara waktu itu.<br />
<br />
Sebetulnya baru sekarang saya
mampu mencurah idea. Sebabnya saya sudah bergelar mahasiswa ‘semula’.
Sudah mendapat jiwanya kembali. Makalah ini mungkin membantu beliau dan
rakan-rakan mahasiswa. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Andai ada
kekurangan, tapislah ia agar tetap menjadi suatu yang bermanfaat. Mohon
maaf atas kekasaran kata dan keterlanjuran bahasa. Mahu saja naqalkan
kata-kata Hakim, sang perintis artikel ini yang cukup ta’thir
(mengesankan), “Seseorang itu akan diuji dengan ucapannya.” Allah, saya
jadi begitu takut. Bimbang diuji nanti, sudahlah iman senipis kertas A4
70 gsm. Mujurlah Nabi pernah membicarakan;<br />
<br />
<blockquote>
"بلغوا عني ولو آية."<br />
“Sampaikanlah daripadaku (ajaran) walaupun satu ayat.”</blockquote>
<br />
Rasanya
sudah lebih daripada satu ayat, malah berayat-ayat. Akhirnya, pesan
Syeikh Hasan Hudaibi, mantan Mursyidul Am Ikhwanul Muslimin, “Binalah
Islam di dalam dirimu nescaya akan tertegak Islam di negaramu.” Nasihat
saya pula, “Jangan tanya apa Islam boleh beri kepada kita. Tapi tanyalah
apa kita boleh beri kepada Islam.” Kepada Allah jualah kita mohon
kebaikan. Moga kita tergolong dalam mahasiswa agen perobah. Yakinlah,
kita pasti mampu. Ummah sedang menunggu kita, teman!<br />
<br />
<em>Selesai:
Jam 4.30 pagi (waktu Mesir), 1 Zulhijjah 1432 bersamaan 28 Oktober 2011
di Rumah 403, Asrama Penuntut Terengganu Mesir, Syeksen 10, Bandar
Nasr, Kaherah, Bumi Kinanah.</em><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" height="300" src="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/382179_2595463010722_1800440333_n.jpg" width="400" /></span></div>
<span class="fullpost">
</span></div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-53773057838144839142012-06-05T00:10:00.000-07:002012-06-20T14:48:01.682-07:00Mahasiswa: Peranan dalam Islam, Semasa dan Selepas Pengajian (Siri 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Oleh: Ar-Raji ila Maghfirati Rabbih, al-Faqir Muhammad Nasih Ulwan Zakaria<br />
<br />
<b></b><br />
<div style="text-align: center;">
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" height="300" src="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/14358_1257548483695_6493394_n.jpg" width="400" /></span></div>
<br />
Mahasiswa merupakan nadi masyarakat. Mereka dilihat sebagai pemimpin
masa depan yang bakal menggantikan pemimpin yang ada pada hari ini.
Merekalah yang diyakini akan membarisi tampuk pemerintahan negara. Kuasa
mahasiswa sangat besar dalam masyarakat kerana mereka adalah golongan
intelek dan terpelajar. Mereka punya pengaruh yang tersendiri dalam
masyarakat.<br />
<br />
Mahasiswa punya peranannya yang tersendiri dan
tidak boleh diremehkan apatah lagi dipandang enteng. Antaranya ialah
peranannya terhadap akademik, masyarakat, negara dan agama. Peranan
mereka terhadap akademik ialah dengan mereka belajar bersungguh-sungguh
sehingga mendapat sijil Ijazah Sarjana Muda Kepujian sebagai contoh.
Peranan terhadap masyarakat pula ialah dengan menjadi penghubung antara
masyarakat dengan kerajaan. Selain itu, mereka perlu menyuarakan isi
hati dan ketidakpuasan hati rakyat terhadap dasar kerajaan. Dulu kita
biasa mendengar ungkapan ‘jurubicara rakyat’ yang ditujukan khusus buat
golongan mahasiswa.<br />
<br />
Peranan terhadap negara pula ialah
dengan mereka menjadi kilang melahirkan kepimpinan negara untuk masa
akan datang dan mereka perlu bekerja dan berusaha untuk memaju dan
membangunkan negara setelah tamat pengajian mengikut kesesuaian bidang
pengajian masing-masing.<br />
<br />
Peranan paling besar yang perlu
dimainkan oleh mahasiswa ialah peranan mereka terhadap agama, yakni
Islam. Antara peranan mereka ialah;<br />
<ol>
<li><b>Amanah dengan ilmu tanpa menyembunyikan kebenaran serta harus menyampai dan menyebarluaskan lagi ilmu.</b></li>
<li><b>Berpegang teguh dengan akidah Islamiah.</b></li>
<li><b>Melaksanakan kerja Islam dan beriltizam dengan jemaah Islam.</b></li>
<li><b>Berakhlak dengan akhlak Islamiah.</b></li>
<li><b>Turun
ke lapangan masyarakat sebagai sang pencerah kepada kekeliruan dan
kesalahfahaman yang timbul di kalangan mereka terhadap beberapa isu yang
melibatkan agama.</b></li>
<li><b>Tahu, faham dan beramal dengan seluruh ajaran agama.</b></li>
</ol>
Kesemua
peranan ini mestilah dimainkan dengan sebaik dan secantiknya. Mahasiswa
tidak boleh sekadar menangguk di air keruh dan hanya batuk di tangga.
Peranan mereka terhadap agama sangat besar maknanya. Apalah ertinya
keilmuan dan keintelektuan yang dimiliki mahasiswa andai mereka hanya
berdiam diri dan berpeluk tubuh. Tidak mahu kisah dan cakna dengan
masalah yang melanda ummah.<br />
<br />
Sungguh, ummah sangat
dahagakan pencerahan dan islah yang mesti dilaksanakan dengan jaya oleh
mahasiswa. Siapakah lagi yang ummah mahu harapkan untuk menjaga dan
memelihara agama yang suci ini melainkan mahasiswa? Lebih-lebih lagi
mahasiswa Pengajian Islam yang mana kita ketahui mereka adalah bakal
ulama’ pewaris kenabian. Di bahu mereka tergalas dan terpundak amanah
yang berat demi melihat ummah bangun menjadi sebenar-sebenar khairu
ummah.<br />
<br />
Penegasan Nabi sudah cukup menggerunkan jiwa
mahasiswa. Dengan jelas Baginda tidak mengiktiraf mereka sebagai muslim
lagi. Mahukah kita tergolong dalam mereka yang tidak diiktiraf
keIslamannya? Mohon jauh!<br />
<br />
<blockquote>
<div style="text-align: left;">
<blockquote class="tr_bq">
"من لم يهتم بأمر المسلمين فليس منهم"<br />
“Sesiapa yang tidak mengambil tahu akan perihal muslim lain maka dia bukan daripada kalangan mereka.”</blockquote>
</div>
</blockquote>
<br />
Saya
cuba jelaskan lagi satu persatu peranan-peranan yang saya sebutkan
tadi. Agar kita lebih nampak bagaimana sesuatu peranan itu boleh
dimainkan. Namun di sana banyak lagi peranan-peranan mahasiswa terhadap
agama, akan tetapi tidaklah mahu saya senaraikan semuanya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" height="300" src="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/38321_1532355113689_1885939_n.jpg" width="400" /><span class="caption"></span></span></div>
<br />
Pertama,<b> amanah dengan ilmu tanpa menyembunyikan kebenaran serta harus menyampai dan menyebarluaskan lagi ilmu</b>.
Amanah dengan maksud tidak khianat. Ramai mana mahasiswa hari ini yang
menjadi pengkhianat dan petualang agama? Sering kali kita mendengar
ungkapan ‘musuh Allah berijazah Syariah’ bukan? Sesuatu kebenaran itu
harus dizahirkan dan tidak boleh sama sekali disorok dan terperosok.
Malah penyembunyian kebenaran dilarang keras dan jelas oleh Allah dalam
Al-Quran.<br />
<br />
<blockquote>
<div style="text-align: left;">
<blockquote class="tr_bq">
وَلَا تَلۡبِسُواْ ٱلۡحَقَّ بِٱلۡبَـٰطِلِ وَتَكۡتُمُواْ ٱلۡحَقَّ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ<br />
Firman
Allah taala yang maksudnya: “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran
dan kebatilan serta menyembunyikan kebenaran sedang kamu mengetahui.” (2:42)</blockquote>
</div>
</blockquote>
<br />
Pengetahuan
yang ada di dalam benak setiap mahasiswa memang tidak boleh disangkal
lagi. Kemampuan mereka untuk membezakan yang mana benar dan yang mana
salah adalah terlalu tinggi. Andai mereka masih memilih jalan selesa
demi mendapat habuan dunia dan peluang kerja, maka mereka memilih untuk
diam. Mudah amat untuk melihat ummah rosak. Cukup dengan hanya kita
menutup mulut. Tidak perlu kepada teguran dan nasihat. Seperti seorang
ayah dalam mendidik anak-anak. Anak-anak akan punah andai tiada
kemarahan dan ketegasan daripada seorang bapa.<br />
<br />
Namun, ada
yang lebih dahsyat lagi menjadi penyebar ajaran sesat. Sekalipun tidak
mahu bergiat dengan organisasi Islam, jangan pula menghancurkan Islam!
Duduk diam-diam di rumah, minum susu sudahlah! Yang membisu itu satu
hal, bercakap yang salah juga masalah.<br />
<br />
Ingatlah amaran keras yang ditujukan Nabi khusus buat pemegang amanah ilmu Allah iaitu mahasiswa;<br />
<br />
<blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
"الساكت عن الحق شيطان أخرس"<br />
“Orang yang mendiamkan kebenaran adalah syaitan bisu.”</blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
<br />
Kedua, <b>berpegang teguh dengan akidah Islamiah</b>.
Mestilah seorang mahasiswa itu beriktikad dengan akidah yang jelas dan
sahih. Soal ketauhidan adalah perkara pokok atau usul. Di mana tidak ada
barang-kali muslim yang tidak tahu bahawa seawal-awal agama adalah
mengenal Allah. Bagaimana seorang mahasiswa mahu mengenalkan masyarakat
kepada Allah dan membawa mereka ke jalan-Nya sedang mereka sendiri tidak
mengenali Sang Pencipta itu?<br />
<br />
Ketiga, <b>melaksanakan kerja Islam dan beriltizam dengan jemaah Islam</b>.
Kerja Islam ada tiga aspek penting; Amal Fardi, Amal Ijtimaie dan Amal
Jamaie. Amal Fardi sebagai contoh solat sunat. Amal Ijtimaie seperti
gotong-royong. Manakala Amal Jamaie skopnya luas. Apa saja yang
dipersetujui melalui syura di dalam jemaah, maka dikira Amal Jamaie.
Tidak semestinya ia dilakukan secara beramai-ramai. Andai hanya perlu
wakilkan seorang dua untuk bertemu dengan sesuatu pihak, setelah
dibincang dan diputuskan jemaah, itulah juga yang dinamakan Amal Jamaie.<br />
<br />
Soal
beriltizam dan bersama-sama jemaah memang tidak boleh disanggah sama
sekali. Apa lagi alasan mahasiswa untuk tidak terlibat dengan jemaah
Islam? Ingatlah pesanan Nabi kepada Huzaifah Al-Yaman ketika
bersoaljawab dengannya. Akhir sekali Nabi menyebut;<br />
<br />
<blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
"تلزم جماعة المسلمين وإمامهم."<br />
“Hendaklah kalian bersama dengan jemaah Islam dan kepimpinan mereka.”</blockquote>
</blockquote>
<br />
Saranan
Nabi sudah cukup jelas bukan? Akal saya tidak boleh menerima bagaimana
orang yang faham agama boleh memilih untuk berjuang dengan sekular.
Seolah berlaku percanggahan yang besar di situ. Belajar ilmu Allah, tapi
boleh lawan Allah balik. Janganlah mereka bersikap selesa di dunia dan
akhirnya celaka di akhirat. Amaran Nabi bahawa pengkhianat agama atau
ulama’ su’ (jahat) akan menjadi kayu api – bahan bakar api neraka sudah
cukup menyedarkan kita semua sepatutnya.<br />
<br />
<i>... Bersambung.</i></div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-7757347713468797182012-05-03T12:48:00.000-07:002012-06-20T14:48:17.557-07:00Catatan Kembara Ilmu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1IvM6r29mJk/T6Nq3-nrO4I/AAAAAAAABok/salj4BnASQI/s1600/DSC05953.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-WRz1WuTWpow/T6NrZE5Mc5I/AAAAAAAABos/tnvp4wD14D4/s1600/2011-11-06+07.31.54.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/-WRz1WuTWpow/T6NrZE5Mc5I/AAAAAAAABos/tnvp4wD14D4/s400/2011-11-06+07.31.54.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Masjid al-Azhar; Tempat 'minum' bagi yang dahagakan ilmu.</span></div>
<br />
Assalamualaikum semua.<br />
<br />
Apa khabar kalian? Mudah-mudahan sihat semuanya dalam jagaan Allah.<br />
<br />
Setelah hampir enam bulan aku tidak menulis apa-apa entri di blog ini, akhirnya datang juga semangat untuk menulis semula di sini. Ingatkan blog aku langsung tidak akan di<i>update</i> lagi. Alhamdulillah, dengan wajah baru seiringan dengan semangat yang baru juga, insya-Allah. Fuhh, letih juga meng<i>upgrade</i> dan me<i>renovate</i> beliau. Juga blog aku sudah punya <i>trademark </i>baru sekarang; Melakar Cinta di Bumi Kinanah.<br />
<br />
Untuk entri pertama ini aku hanya akan <i>copy paste </i>status-status aku di Facebook. Sudilah kiranya kalian membacanya sebagai permulaan. Insya-Allah, selepas ini aku akan menulis entri berkenaan pengalaman dan kisah kehidupan baruku di bumi Mesir. Terima kasih atas kesudian membaca dan menjenguk blog aku ini.<br />
<br />
<b>SEBELUM BERANGKAT</b> <br />
<blockquote class="tr_bq">
Insya-Allah, malam ini saya akan terbang jauh ke bumi Mesir.<br />
<br />
Terima kasih buat semua penyumbang budiman sama ada melalui wang ringgit, dorongan semangat dan doa. Mohon doa daripada kalian!<br />
<br />
Mohon maaf atas segalanya!<br />
<br />
Saya bakal merindui semua yang ada di sini. Dalam keterujaaan saya ke
sana, masih ada bibit-bibit kesedihan itu. Selamat tinggal Malaysia! =(</blockquote>
<b>SELAMAT SAMPAI</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Alhamdulillah, sudah selamat sampai di Kaherah, Perlembahan Nil. Kami tiba sekitar jam 2 petang waktu tempatan.<br />
<br />
Terima kasih buat keluarga dan rakan yang menghantar kami. Juga buat
abang senior yang menyambut dengan penuh kemesraan. Kami sangat hargai
keikhlasan antum. Hanya Allah mampu membalasnya.<br />
<br />
Insya-Allah,
saya akan menulis beberapa catatan kembara ilmu saya sedikit masa lagi.
Moga beri manfaat untuk 'ibrah kita bersama! (:</blockquote>
<b>MENGENAI MESIR & AL-AZHAR</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Dalam al-Quran Allah sebut Mesir sebanyak 5 kali. Juga digelar Ardhul Kinanah.<br />
<br />
Al-Azhar adalah antara yang ditakuti Barat mengenai Islam, selain al-Quran, Makkah dan Solat Jumaat. Ditakuti kerana telah melahirkankan
ramai ilmuan yang menyebarkan fahaman Islam di seluruh dunia.<br />
<br />
Mana mungkin saya yang punya tangan berlumuran dosa sesuai dengan tempat
semulia al-Azhar. Tapi itulah percaturan Allah. TakdirNya adalah yang
terbaik dan Dia tidak akan pernah mengecewakan hambaNya yang beriman.<b> </b> </blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 1</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Saya sebak saat memeluk tubuh suci
milik mok, adik-beradik, tok dan pok/mok sedara di Mator Terengganu.
Mahu saja saya menangis, namun ego mengatasi segalanya. Harap ianya
bukan pelukan terakhir kami di dunia.<br />
<br />
Saat melihat para guru
dan sahabat yang menghantar saya di sana, saya bertambah sebak. Sebak
kerana bimbang andai saya tak dapat memenuhi harapan mereka. Mereka
pasti mengharapkan kepulangan saya sebagai seorang ulama' pendidik
masyarakat. Namun, mampukah saya? =(</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 2</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Saya terharu apabila ayah saya, Ustaz
Zakaria Dagang sanggup menghantar saya sampai ke KLIA. Ayoh memang sudah
sangat banyak berkorban untuk saya.<br />
<br />
Saya tak dapat bayangkan
hidup saya tanpa Ayoh. Beliau insan paling penting dan istimewa dalam
hidup saya. Saya sangat bertuah punya ayah sepertinya. =)</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 3 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Tadi saya temankan sepupu saya, Abdul Mu'iz ke Hayyu Sabe'. Fatah Fathuddin juga ikut serta. Kami ke Maktabah
Darus Salam untuk membeli kutaib. Saya habiskan 120 genih untuk 23
kutaib dan al-Quran.<br />
<br />
Nanti saya kongsikan tajuk kutaib itu di
blog. Majoriti kutaib yang dibeli ialah karangan idola saya dan ummah,
Dr Abdullah Naseh Ulwan. Seronok dapat naik bas (sardin), tremco (van
sapu) dan teksi (bermeter) tadi. Rasa macam tak mau pulang ke Malaysia
dah je! =) </blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 4 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Sikap obses saya terhadap buku/kitab
masih belum dapat dibendung. Sejak di Malaysia lagi saya sudah bersikap
dengan yang demikian.<br />
<br />
Mesir adalah bumi ilmu. Mana mungkin saya mahu melepaskan peluang mendapatkan kitab dengan harga yang murah itu.<br />
<br />
Maafkan saya ibu! Ini untuk manfaat masa depan saya dan ummah juga. =)</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 5 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Salam rindu buat semua warga UIA.
Alhamdulillah, ana telahpun sampai ke Bumi Kinanah, Mesir. Terima kasih
kepada semua sahabat yang pernah menolong ana sepanjang pembelajaran ana
di UIA Nilai.<br />
<br />
Mohon maaf atas semua kesilapan ana selama berada di UIA Nilai. Doakan kejayaan, keselamatan dan kesihatan ana di sini. =)</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 6 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Sedang berprogram dalam Hari Pengetahuan dan Silaturrahim anjuran Urusetia Sambutan Mahasiswa Baru KPT (USMB '11).<br />
<br />
Seronok sangat program ni! Alhamdulillah.. =)</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 7 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Dr Che Anas Che Kadir telahpun
meninggalkan kami dan pulang ke Malaysia. Selamat jalan dan selamat
pulang saya ucapkan. Moga pulangmu membawa seribu rahmat buat rakyat
Malaysia. =)<br />
<br />
Hari ketiga saya di sini, saya ada ziarah ke rumah
beliau. Waktu tu, sahabat saya Ustaz Al-Amin Hj Salleh yang bawa saya.
Sempat juga belajar ilmu fotografi dengan Abang Muaz Zakaria. Kami juga
sembang ilmu dan bincang isu semasa. Seronok je..</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 8 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Dalam doa saya bermonolog sendirian:<br />
Maaf kerana memeningkanmu. Mungkin aku memang sudah ditakdirkan untuk
menjadi beban dan ujian kepada mereka. Namun aku redha ya Allah. =( </blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 9 </b><br />
<blockquote>
Salahkah andai kami mahu belajar
melalui internet? Malah internet boleh dinisbahkan dengan berjuta-juta
kitab. Fahamkanlah wahai yang berakal!<br />
<br />
Jangan cepat su' zon
bila lihat kami main laptop. Tak boleh ke kalau kami study guna laptop?
Contoh ada soalan imtihan qobul secara soft copy. Tak kan nak gi
fotostat kot?<br />
<br />
Oh, sangat prihatin dan berkebajikan mereka itu! =)</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 10 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Apakah yang akan berlaku andai Maher Zain akan menyanyi bersama Bytiey? Sama-sama kita nantikan sebentar saja lagi. haha.. </blockquote>
<div class="statusUnit">
<div class="tlTxFe">
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 11 </b><br />
<blockquote>
Bestnya bila ada orang rindukan kita lalu membawa kita dalam mimpi
mereka. Ya, saya punya pengalaman itu. Walaupun beliau tak hadir
menghantar saya di mator, namun beliau hadir dalam mimpi beliau. Allahu
robbi! =)</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 12 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Entah. Rasa lain macam je. Adakah ini
petanda buruk atau baik? Pastinya takdir Allah adalah yang terbaik untuk
hambaNya. Dia tidak akan sesekali mengecewakan hambaNya yang beriman. <b><br /></b></blockquote>
</div>
</div>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 13 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Bila Allah nak bagi kita hadiah yang mahal, pasti kita tak akan diuji dengan harga yang murah.</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 14 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Alhamdulillah atas dua perkara:<br />
<br />
1. Terubat kerinduan apabila mendengar suara mereka. Sungguh, kalian adalah jiwa saya. Saya boleh mati tanpa kalian.<br />
<br />
2. Selesai sudah Hari Pengenalan dan Silaturrahim (HPS) anjuran USMB
KPT '11. Terima kasih kepada semua fasilitator, urusetia dan peserta
program. Antum banyak merubah paradigma ana sebagai seorang Naseh Ulwan.
Syukron awi awi!</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 15 </b><br />
<blockquote>
Sabar itu tandanya sayang. Bersabarlah wahai diri! =)</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 16 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Mahu berbuka puasa di bilik tetap saya, 403. Sekarang di bilik angkat, 101. hehe.. =) </blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 17 </b><br />
<blockquote>
Perlu membayar perjuangan dengan harga yang mahal. Sungguh, syurga itu mahal amat! =)</blockquote>
<b>CATATAN KEMBARA ILMU 18 </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Sayu saya membaca catatan naqib saya,
Ustaz Tengku Khairul Idham buat sahabatnya yang juga sahabat senior
saya, Ustaz Syed Maarof Al-idrus.<br />
<br />
Kepulangan beliau pasti
dinantikan seluruh umat Malaysia. Kontranya, kami di sini pula bersedih
dengan kehilangan beliau. Bagai nasi tanpa kuah. Begitulah kami tanpa
kelibatnya. Pesanan terakhirnya sungguh mengesankan kami. =(</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Link: <a href="http://khairulidham.blogspot.com/2011/09/pulang-seorang-sahabat.html">Pulang Seorang Sahabat.</a></blockquote>
<b>USRAH PERTAMA</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Muzakarah Berkelompok KPT di Surau Kompleks Darul Iman tadi;<br />
<br />
Fasi: Ustaz Syamsul (Waalid Aisya).<br />
Ahli: Ustaz Fatah, Ustaz Aliff, Ustaz Farid, Ustaz Naim, Dr Tarmizi,
Ustaz Mujahid, Ustaz Saiful, Ustaz Asroy, Ustaz Shahril dan Naseh.<br />
Perbincangan: Hadis pertama dalam kitab Arba'in Nawawiyyah berkenaan niat, ikhlas dan isu semasa.<br />
<br />
Seronok sangat-sangat! =D<b> </b></blockquote>
<b>BERSIH: 'THAURAH' VERSI MALAYSIA</b> <br />
<blockquote class="tr_bq">
Seorang Arab Mesir tanyakan hal baju kuning saya. "Apa maksud BERSIH?"<br />
<br />
Saya terfikirkan apa jawapan yang sesuai. "Ini 'thaurah (revolusi)' negara kami." Jawab saya dengan yakinnya.<br />
<br />
Dia tanya lagi, "Najib tu jahat ke?"<br />
<br />
Susahnya soalan. Saya menjawab, "Lebih kurang Hosni Mubarak la." =D</blockquote>
<b>SUBHANALLAH!</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Subhanallah atas dua perkara;<br />
<br />
1. Sangat seronok mendengar
tazkirah sempena Ribat Pmram di Dataran Hayyu 'Asyir pagi tadi. Lontaran
vokal yang jelas oleh Ustaz Asri Mat Daud menghilangkan rasa mengantuk
saya. Isi yang cuba diutarakan juga sangat mantap. Ustaz berbicara soal
Rijal. Antara kriteria yang perlu dimiliki oleh Rijal ialah mestilah
mengambil makanan yang toyyibat.<br />
<br />
2. Menerima kunjungan hormat
daripada dua orang sahabat yang sangat dirindui, Ustaz أحمد فتحي
الكلنتاني dan Dr Mohd Zameer Shazwan Zulkiffli. Terima kasih atas
kunjungan! Ada masa datanglah lagi ke sini ya? =D<b> </b></blockquote>
<b>ALHAMDULILLAH!</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Alhamdulillah untuk 2 perkara;<br />
<br />
1. Dapat bertemu kekasih. Sangat
seronok pertemuan kami tadi. Moga saya tidak akan pernah jemu untuk
bertemu dengan kekasih. Moga kekasih cintakan saya sebagaimana saya
cintakannya. Terima kasih buat sahabat yang sudi menenami; Ustaz Fatah,
Ustaz Aliff, Ustaz Murshid dan Ustaz Asroy.<br />
<br />
2. Semalam saya ke
'Low Yat' versi Mesir. Hari ini juga ke sana. Sepanjang perjalanan hari
ini, saya banyak belajar mengenai hakikat diri daripada sepupu terbaik
saya, Ustaz Muiz (Ama). Syukron ya sodiiq! =D</blockquote>
<b> </b> <b>OASIS</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Alhamdulillah, sangat seronok berOASIS!<br />
<br />
Sahabat, ketemu lagi dalam program PMRAM akan datang, insya-Allah! =D<b> </b></blockquote>
<b>IMTIHAN QOBUL</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Insya-Allah, esok saya dan rakan-rakan akan menghadapi Imtihan Qobul
(Peperiksaan Kelayakan) di Markaz Lughah Kuliyah Al-Ulum Al-Islamiyah
Universiti Al-Azhar.<br />
<br />
Mohon doa daripada kalian moga Allah berikan ketenangan dan kemudahan kepada kami untuk urusan esoknya. =)<br />
<br />
ربنا نجحنا<b> </b></blockquote>
<b>SELESAI IMTIHAN QOBUL</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Alhamdulillah, selesai berperiksa. Mohon doakan juga buat sahabat saya
yang mengambil jurusan selain Syariah (Usuluddin dan Lughah) yang bakal
menduduki Imtihan Qobul pada esok hari.<br />
<br />
والله مستعان<b> </b><b> </b></blockquote>
<b>NATIJAH IMTIHAN QOBUL</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Insya-Allah, jika tiada aral melintang, natijah Imtihan Qobul kami akan
keluar hari ini. Mohon doa kalian! Moga najah belaka hendaknya!<br />
<br />
Hari ini mahu 'kunjungi' kuliyah di Jami'ah Azhar. Terujakah saya? =D</blockquote>
<b>JAULAH KE ZAQAZIQ</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Menjalin ukhuwah dan berkunjung hormat ke Muhafazah Zaqaziq. Sungguh,
Zaqaziq menjanjikan kedamaian dan kebahagian. Sangat menarik! =)<b> </b></blockquote>
<b>BERMULA KUTUB SITTAH</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Hari ini mereka sedang berIjtima' Tarbawi. Mungkin juga menyambut 60
tahun Pas Perak. Boleh jadi juga perlawanan akhir Piala Malaysia.<br />
<br />
Saya di sini sedang berpesta thaqafah. Alhamdulillah, berpeluang
mendampingi masyayikh Al-Azhar yang sangat mulia dalam program Majlis
Bacaan Hadis Kutub Sittah di Stadium Nadi Riyadh, Hayyu Sadis. Tadi
syeikh bacakan kitab Sahih Bukhari untuk kami. Kami akan berk<span class="text_exposed_show">ampung selama tiga hari di sana.<br /> <br />
Oh, hari ini jubah saya membalut t-shirt Ijtima' Tarbawi 2010 yang
diadakan di Rusila. Walaupun rasa sangat sedih tak dapat sertainya tahun
ini (hingga timbul kedengkian), harap sahabat sefikrah bisa bawa
semangat saya di sana. Insya-Allah, esok mahu pakai badge Ijtima'
Tarbawi 2011 yang dibeli saat ceramah Penerangan oleh Pimpinan Pas Kedah
di Dataran Hayyu Asyir, anjuran S.U.A.R.A.<br /> <br /> Famili saya pula
khabarnya ke Perak menyambut dua perkara. Sambutan 60 Tahun Pas Perak
dan baby baru Ayoh Yard di Kuala Kangsar. Kali ini tidak lagi kembar
seperti sebelumnya. Apapun, pujian harus diekspresikan buat Pemilik
Cinta atas segala nikmat pemberian-Nya! =)</span><b> </b></blockquote>
<b>BERAKHIR KUTUB SITTAH</b> <br />
<blockquote class="tr_bq">
Alhamdulillah, sedang berKutub Sittah. Allah, seronoknya setiap saat
bersama kekasih-Mu! =) Hari ini merupakan hari terakhir program. Oh,
belum puas rasanya! =(<br />
<br />
Kepada sahabat Mesir yang tak berkesempatan menyertai Majlis Pembacaan Kutub S<span class="text_exposed_show">ittah kali ke-3 atau rakan di Malaysia atau di seluruh pelusuk dunia, insya-Allah anda bakal berpeluang menontonya secara live;<br /> <br /> 1. Di <a href="http://albaeth.com/" rel="nofollow nofollow" target="_blank">http://albaeth.com/</a> (Laman rasmi Syeikh Ibrahim Al-Kittani, Al-'Allamah Al-Azhar Asy-Syarif).<br /> <br /> 2. Pada jam 6.30 petang waktu Mesir. Pukul 12.30 tengah malam waktu Malaysia.<br /> <br />
Jangan lepaskan peluang mendampingi ulama' ini! Moga kita bisa rasai
dan hayati anwaar dan anfus Kekasih Agung, Saidina Muhammad S.A.W.
Subhanalloh!</span> </blockquote>
<b>RINDU FATAH</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Oh, patutlah hari ini rasa sunyi semacam je. Rupanya bilal terbaik dan
paling sedap yang pernah dilahirkan KPT tiada di Kompleks. Entah ke mana
beliau menghilang. Ke Syoubra khabarnya. Rindunya pada roomate saya
itu! =D<b> </b></blockquote>
<b>6 OKTOBER</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Tanggal 6 Oktober merupakan tarikh penting buat rakyat Mesir. Pada
tarikh inilah mereka mendapat kemenangan dalam perang melawan Israel.<br />
<br />
Persoalan yang mungkin timbul, adakah detik itu akan berulang? Boleh jadi ya dan boleh jadi tidak. <br />
<br />
Saya teringatkan ARMA. Tanah dibangunkan ARMA itu merupakan pemberian
kerajaan Mesir buat pelajar Malaysia. Sebagai hadiah atas bantuan
pelajar Malaysia menewask<span class="text_exposed_show">an Israel.<br /> <br />
Andai peristiwa peperangan Mesir-Israel berulang, bagaimana nasib kami?
Adakah akan ada lagi evakuasi atau Ops Piramid? Kami mungkin punya dua
pilihan waktu itu. Mahu syahid di sini atau pulang mengislah masyarakat.<br /> <br />
Jika ditanya mana pilihan saya, saya memilih pilihan kedua. Bukan
kerana saya takut mati atau tidak cintakan syahid. Namun saya memikirkan
nasib orang yang menyumbang bantuan untuk kelangsungan pelajaran saya
di sini. =)</span><b> </b></blockquote>
<b>PESAN USTAZ ENGKU HASAN</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Pesan Ustaz Engku Hasan hafizohulloh, "Jangan anggap semua orang Arab
itu jahat. Bimbang Nabi juga termasuk dalam anggapan kita itu. Bersangka
baiklah pada mereka. Kita sendiri nak ambil ilmu daripada orang Arab.
Cumanya untuk berhati-hati itu tidak mengapa."<br />
<br />
Alhamdulillah,
setakat ini saya belum bertemu dengan Arab yang betul-betul jahat. Hanya
jumpa yang baik-baik saja. Benarlah kata Nabi dalam satu Hadith Qudsiy:
"Aku bersama sangkaan hambaku terhadapku." Pesan saya, bersangka
baiklah dengan Allah! =)<b> </b></blockquote>
<b>SANG KEKASIH</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Mahu jumpa kekasih. Mahukah kekasih melihat wajah sang pendosa seperti
saya ini? Allah.. Sangat mahu mencari ketenangan di sana. Moga Allah
permudahkan!<br />
والله مستعان<b> </b></blockquote>
<b>BELIAU ITU</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
Boleh saya ikut beliau ke Al-Azhar hari ini? Setakat ini saya belum lagi diajak membonceng motor baru beliau. Sedihkan? huhu..<br />
<b> </b><br />
Beliau tak ajak pun saya ke Masjid Al-Azhar hari ini. Sedih gila! =(</blockquote>
Ok. Setakat itu sajalah catatan yang sempat aku buat sepanjang awal kehadiranku ke Bumi Kinanah ini. Insya-Allah jumpa lagi untuk entri akan datang! <br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1IvM6r29mJk/T6Nq3-nrO4I/AAAAAAAABok/salj4BnASQI/s1600/DSC05953.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://3.bp.blogspot.com/-1IvM6r29mJk/T6Nq3-nrO4I/AAAAAAAABok/salj4BnASQI/s400/DSC05953.jpg" width="400" /> </a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Kenangan menyambut 'Idul-Adha di perantauan.</span> </div>
<span class="fullpost">
</span></div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-74697882453168555452011-11-04T22:09:00.000-07:002012-05-04T06:33:59.949-07:00Dari Blog Zakaria Dagang 4<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 class="date-header">
<span>17 September 2011</span></h2>
<a href="" name="8826368262832801012"></a>
<h3 class="post-title entry-title">
<a href="http://ibnugharib.blogspot.com/2011/09/selamat-berjuang-di-bumi-ambiya-anakku.html">Selamat berjuang di bumi Ambiya' anakku, Nasih!</a>
</h3>
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-0qrk0j6Ht3E/TnTAa1grjCI/AAAAAAAAB1E/w0DY8nGyrnM/s1600/Nasih2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5653354999530097698" src="http://1.bp.blogspot.com/-0qrk0j6Ht3E/TnTAa1grjCI/AAAAAAAAB1E/w0DY8nGyrnM/s400/Nasih2.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 180px; margin: 0 10px 10px 0; width: 144px;" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
Malam
Jumaat lalu, kami sekeluarga menghantar anak kelima kami, Muhammad
Nasih Ulwan yang akan berangkat ke Mesir, bumi Ambiya' untuk menyambung
pengajiannya di Universiti Al-Azhar dalam bidang Syari'ah.<br /><br />Di
Lapangan Terbang Sultan Mahmud (LTSM), Telaga Batin malam itu
riuh-rendah dan hiruk-pikuk suara sanak saudara yang menghantar para
pelajar seramai lebih 20 orang yang turut berangkat bersama anak kami.<br /><br /><span class="fullpost">Rasa-rasanya
ahli keluarga kami paling ramai ketika itu. Mungkin kebetulannya,
tempat kami paling hampir dengan LTSM. Selain itu kami mempunyai
keluarga yang besar di kedua-dua belah pihak.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kami rasa sangat
gembira kerana hasrat dan cita-cita Nasih untuk melanjutkan pelajarannya
di Mesir akhirnya tercapai jua. Lebih gembira lagi ialah Nasih sendiri.
Jelas terpancar pada wajahnya perasaan itu.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sepatutnya Nasih
sudah dapat ke Mesir dua tahun dahulu. Tetapi oleh kerana beliau ditimpa
'sakit' yang tidak memungkinkan beliau ke sana, hasratnya itu terbantut
dan beliau terpaksa menukar haluan untuk belajar di Universiti Islam
Antarabangsa (UIA) di Pusat Asasinya di Nilai, Negeri Sembilan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Oleh
kerana azam, tekad dan semangatnya sangat kuat untuk ke Al-Azhar,
akhirnya beliau kembali ke Sekolah Menengah Agama Atas Sultan Zainal
Abidin (SMAASZA), Kuala Terengganu untuk mengambil peperiksaan Sijil
Tinggi Agama Malaysia (STAM) bagi melayakkannya ke Mesir. Pengajiannya
di UIA hanya setakat tiga semester sahaja.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Terlalu banyak
sebenarnya apa yang saya ingin coretkan mengenai Nasih ini. Tetapi
mungkin tidak mampu untuk dibentangkan di sini. Beliau adalah seorang
anak yang agak luar biasa dari adik beradiknya yang lain. Beliau
mempunyai sifat tegas yang sukar ditandingi oleh yang lain.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sebagai
seorang ayah, secara peribadinya, saya sangat mengagumi tulisannya.
Kata-katanya sangat menusuk kalbu. Mungkin boleh dirujuk melalui blog
beliau "<a href="http://munauzaattakiri.blogspot.com/">Jiwa Terasing</a>" dan "<a href="http://pentastinta.blogspot.com/">Pentas Tinta</a>" serta laman sosial facebooknya: <a href="http://www.facebook.com/nasehulwan">http://www.facebook.com/nasehulwan</a>.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Itu
sahaja yang dapat saya catatkan secara ringkas sebagai titipan buat
anakanda tersayang yang akan meneruskan perjuangan di bumi Ambiya'.
Selamat Berjuang dari kami di sini.</span></div>
<span class="fullpost"></span></div>
<span class="fullpost"><br /><div style="text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-3yRDtzqIRAY/TnTAwtd08-I/AAAAAAAAB1M/2lfULL0gmos/s1600/160920115969.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5653355375327769570" src="http://1.bp.blogspot.com/-3yRDtzqIRAY/TnTAwtd08-I/AAAAAAAAB1M/2lfULL0gmos/s400/160920115969.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /><span style="font-size: 78%;"><span style="font-style: italic;">Bergambar bersama Dato' Abu Bakar Chik di KLIA sebelum berangkat ke Kaherah.</span></span></a></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="fullpost"><span style="font-size: 78%;"><span style="font-style: italic;"><br /></span></span></span></div>
</span><span class="fullpost"><div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span class="post-author vcard">Posted by
<span class="fn">Ibni Gharib</span>
</span><span class="post-timestamp">
at
<a class="timestamp-link" href="http://ibnugharib.blogspot.com/2011/09/selamat-berjuang-di-bumi-ambiya-anakku.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2011-09-17T22:47:00+08:00">10:47 PTG</abbr></a></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="post-timestamp"><abbr class="published" title="2011-09-17T22:47:00+08:00"> </abbr></span></div>
<div style="text-align: left;">
<h4>
1 comments:
</h4>
<dl class="avatar-comment-indent" id="comments-block">
<dt class="comment-author " id="c7778660244891314926">
<a href="" name="c7778660244891314926"></a>
<div class="avatar-image-container vcard">
<span dir="ltr"><a class="avatar-hovercard" href="http://www.blogger.com/profile/04664293199655341839" id="av-0-04664293199655341839" rel="nofollow"><img alt="" class="delayLoad" height="35" longdesc="http://3.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/Sn9Voj2HyaI/AAAAAAAABUA/oFA_XSHXzoo/S45/DSC01505.JPG" src="http://3.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/Sn9Voj2HyaI/AAAAAAAABUA/oFA_XSHXzoo/S45/DSC01505.JPG" title="Naseh Ulwan" width="35" />
</a></span></div>
<a href="http://www.blogger.com/profile/04664293199655341839" rel="nofollow">Naseh Ulwan</a>
berkata...
</dt>
<dd class="comment-body" id="Blog1_cmt-7778660244891314926">
Allahu robbi!<br /><br />Nasih sebak pa baca entri ni..<br />Walaupun Nasih
gembira masa kat airport sebab Allah makbulkan doa Nasih untuk jejakkan
kaki di Mesir, tapi dalam hati ni hanya Allah yang tahu. 20 tahun Nasih
duk ngan Mok Ayoh, dop pernoh pissoh. Ni nok tinggal Mok Ayoh
bertahun-tahun. Mujur gop air mata dop dan nitis masa kat airport
tranung. Memang sebak gila masa tu. Masa peluk Mok, abang, kakak, adik,
Tok, pok/mok sedara, rasa macam nak nangis doh. Tapi dop tau r, hati
Nasih keras ngat kot. =(<br /><br />Mekaseh Ayoh sebab hantar Nasih sampai
KLIA pahtu tulis entri ni. Nasih tahu Nasih bukanlah anak Ayoh yang
baik. Dulu derhaka sokmo ke Ayoh. Masa duk jauh ni baru berasa rindu nok
dengar Ayoh marah. Sini tak dop orang nok marah Nasih. Nasih boleh wat
mende hok Nasih suka.<br /><br />(Nasih tengah nangis ni)<br /><br />Insya-Allah,
2 tahun gi Nasih balik dengan jadi Nasih yang baru. Bukan lagi Nasih
hok keras palle macam dulu. Doakan Nasih berjaya dalam periksa imtihan
qobul. Nasih takmboh gop duk lama-lama sini. Nak balik Malaysia nak
tabur bakti, didik masyarakat supaya kenal Allah pulop. Doakan
kenajahan, kesihatan dan keselamatan anakanda di sini.<br /><br />- Anakmu yang kini jauh.<br />(2.00 pagi waktu Mesir)
<br />
</dd><dd class="comment-footer">
<span class="comment-timestamp">
<a href="http://ibnugharib.blogspot.com/2011/09/selamat-berjuang-di-bumi-ambiya-anakku.html?showComment=1316390798324#c7778660244891314926" title="comment permalink">
19 September, 2011 08:06</a></span></dd></dl>
<span class="post-timestamp"><abbr class="published" title="2011-09-17T22:47:00+08:00"></abbr></span></div>
<span class="post-timestamp">
</span></div>
</span></div>
</div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-51792816987614430812011-11-04T22:04:00.000-07:002011-11-04T22:04:09.547-07:00Dari Laman Buletin Online<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<h2 class="contentheading clearfix">
<a class="contentpagetitle" href="http://buletinonline.net/index.php?option=com_content&view=article&id=4063:22-pelajar-ke-mesir-meninggalkan-bumi-malaysia-dengan-rasa-kecewa-terkilan&catid=35:dalam-negeri&Itemid=85"><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 7px;"><span class="cufon-alt"> </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 34px;"><span class="cufon-alt">22 </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 91px;"><span class="cufon-alt">Pelajar </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 37px;"><span class="cufon-alt">ke </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 78px;"><span class="cufon-alt">Mesir </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 183px;"><span class="cufon-alt">meninggalkan </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 72px;"><span class="cufon-alt">bumi </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 118px;"><span class="cufon-alt">Malaysia </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 97px;"><span class="cufon-alt">dengan </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 56px;"><span class="cufon-alt">rasa </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 104px;"><span class="cufon-alt">kecewa, </span></span><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 26px; width: 103px;"><span class="cufon-alt">terkilan </span></span></a></h2>
<div class="article-tools clearfix">
<div class="article-meta">
<span class="createdate">
Saturday, 17 September 2011 03:06 </span>
<span class="createby">
Wartawan Buletin </span>
</div>
<div class="buttonheading">
<span>
<a href="http://buletinonline.net/index.php?option=com_mailto&tmpl=component&link=453b6c106fd24bfb19b5823116217773d5f46bd1" title="E-mail"><img alt="E-mail" src="http://buletinonline.net/templates/ja_teline_iii/images/emailButton.png" /></a> </span>
<span>
<a href="http://buletinonline.net/index.php?view=article&catid=35%3Adalam-negeri&id=4063%3A22-pelajar-ke-mesir-meninggalkan-bumi-malaysia-dengan-rasa-kecewa-terkilan&tmpl=component&print=1&layout=default&page=&option=com_content&Itemid=85" rel="nofollow" title="Print"><img alt="Print" src="http://buletinonline.net/templates/ja_teline_iii/images/printButton.png" /></a> </span>
<span>
<a href="http://buletinonline.net/index.php?view=article&catid=35%3Adalam-negeri&id=4063%3A22-pelajar-ke-mesir-meninggalkan-bumi-malaysia-dengan-rasa-kecewa-terkilan&format=pdf&option=com_content&Itemid=85" rel="nofollow" title="PDF"><img alt="PDF" src="http://buletinonline.net/templates/ja_teline_iii/images/pdf_button.png" /></a> </span>
</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Lgjxl1flhRo/TnOculudr1I/AAAAAAAAG68/z3P3RfuQ1A8/s1600/16092011klia.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-Lgjxl1flhRo/TnOculudr1I/AAAAAAAAG68/z3P3RfuQ1A8/s320/16092011klia.jpg" width="320" /></a></div>
<strong>KUALA TERENGGANU</strong> - Seramai 22 orang pelajar yang
melanjutkan pengajian Isam ke negara Mesir, meninggalkan bumi Malaysia
dengan perasaan kecewa dan terkilan kerana permohonan mereka
mendapatkan bantuan dari kerajaan Terengganu ditolak.<br /> <br /> Mereka
yang menghubungi Buletinonline sejurus sebelum berangkat pada dinihari
Jumaat 16 September dari KLIA memaklumkan perkara tersebut.<br /> <br />
Menurut wakil pelajar terbabit, Naseh Ulwan Zakaria, 20, mereka memohon
bantuan dari Yayasan Terengganu (YT) dan berasa amat gembira apabila
dipanggil untuk ditemuduga.<br /> <br /> <em>[Gambar - Naseh Ulwan, empat
dari kanan (berbaju putih, jaket hitam dan kupiah) bersama sebahagian
rakan-rakannya yang dinafikan hak mendapat bantuan oleh kerajaan
Terengganu, bergambar sejurus sebelum meninggalkan bumi Malaysia, di
KLIA]</em><br /> <br /> Malangnya, kata beliau, rupa-rupanya temuduga
tersebut adalah hanya untuk memberitahu mereka, bahawa mereka tidak
memperolehi apa-apa bantuan kerana 'kerajaan tidak mahu mengambil
'risiko'.<br /> <br /> "saya tanya sebab apa tahun ini tak beri (bantuan
pinjaman) sedangkan tahun lepas beri, dia (Pegawai Yayasan Terengganu)
berkata 'kita tak mahu ambil risiko, sebab Mesir negara (sedang)
bergolak',"jelas Naseh.<br /> <br /> Beliau dan rakan-rakannya merasakan jawapan yang diberikan pegawai YT itu tidak logik dan tidak munasabah.<br /> <br />
Sebaliknya, menurut Naseh, jawapan sebenarnya diketahui apabila seorang
kerani dibahagian hadapan pejabat YT memberitahu sebab-sebab mengapa
permohonan mereka ditolak..<br /> <br /> "Dia kata, ada pelajar kita (di) sana tu (Mesir) sembilan orang yang diberi pinjaman itu tetapi sertai himpunan BERSIH di sana,<br /> <br />
"Dia yang kata itu, kerani yang duduk di (bahagian) luar (hadapan
pejabat) kata, sembilan orang pelajar yang ditaja Yayasan (Terengganu)
sertai (himpunan) BERSIH,"kata Naseh.<br /> <br /> Katanya, beliau dan
rakan-rakan merasa di'anaktiri'kan oleh kerajaan Terengganu yang
seolah-olahnya tidak mahu rakyat Terengganu cerdik agama dan faham
tentang agama.</div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-18704619013775582902011-10-07T13:31:00.000-07:002012-05-05T01:58:37.586-07:00Salam Syawal 1432H buat Semua Pembaca Blog Jiwa Terasing<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-xOR0Q0b6uns/TnRLjKjhIRI/AAAAAAAABno/C6IZk0hWhDU/s1600/raya+1432.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="http://3.bp.blogspot.com/-xOR0Q0b6uns/TnRLjKjhIRI/AAAAAAAABno/C6IZk0hWhDU/s400/raya+1432.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Sila klik pada gambar untuk melihat dalam skala yang lebih besar.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b>UCAPAN SELAMAT HARI RAYA</b><br />
Selamat hari raya aku ucapkan khusus buat;<br />
<br />
1. Ibubapa, adik-beradik, keluarga dan sanak saudara.<br />
2. Jiran tetangga dan rakan sekampung.<br />
3. Sahabat seusrah dan sejemaah.<br />
4. Teman sepengajian dan para guru (Pasti al-Hijrah | Madrasah Darul
Taqwa | Maahad Darul Quran | SMASZAL | SMAASZA | UIA Nilai).<br />
5. Rakan maya di Facebook, Blog, Yahoo Messenger, Twitter dan Formspring.<br />
<br />
Juga sesiapa sahaja yang mengenali diri yang faqir ini sama ada secara dekat atau jauh.<br />
<br />
<b>DIARI RAYA</b><br />
1. Raya pertama;<br />
<br />
1.1 Solat Sunat Hari Raya di Surau al-Mawaddah, Teluk Ketapang. Imam ialah Ablem, manakala Ayoh pula khatib.<br />
1.2 Sesi bersalam-salaman di rumah.<br />
1.3 Raya di rumah Tok Lah, Acik Ma dan sekitarnya.<br />
1.4 Raya di rumah Tok Pat.<br />
1.5 Raya di rumah Pok Mael dan Tok Su Din.<br />
<br />
2. Raya kedua;<br />
<br />
2.1 Rumah terbuka Ustaz Zakaria Dagang.<br />
2.2 Bertolak ke Taiping (Walimah Aman, anak Ayoh Long Ghani).<br />
<br />
3. Raya ketiga;<br />
<br />
3.1 Raya di rumah sahabat baik Yah, Fahtin Farahana di Parit.<br />
3.2 Walimah Aman di Taiping.<br />
<br />
4. Raya keempat;<br />
<br />
4.1 Jaulah Raya PEMAKNA di rumah YB Dr Haji Alias Razak, Ustazah Shamsiah Zakaria dan Ustaz Abu Bakar Chik.<br />
4.2 Majlis Aidil Fitri Pas Cawangan Belukar Sukai.<br />
<br />
5. Raya kelima;<br />
<br />
5.1 Jaulah Raya SPM 2007 dan STAM 2008 SMAASZA di rumah Ustaz Hassan, Ustazah Wan Raihanah, Ustazah Rohaya dan Ustaz Amad Muzani. Sebelum pulang, menjamu selera di Ikan Celup Tepung (ICT), Pantai Teluk Ketapang.<br />
<br />
6. Raya keenam;<br />
<br />
6.1 Raya di rumah 'beliau'. hehe..<br />
<br />
7. Raya ketujuh;<br />
<br />
7.1 Majlis Hari Raya AJK Pas Kawasan Kuala Nerus di rumah Haji Zaini, Bendahari Pas Kawasan KN.<br />
<br />
8. Raya kelapan;<br />
<br />
8.1 Lupa dah raya kat mana. haha..<br />
<br />
9. Raya kesembilan;<br />
<br />
9.1 Basit belanja aku, Hakim, Hasrul dan Mu'az di Kedai Air Buah Gelas Besar Pior, Bukit Tok Beng.<br />
<br />
10. Raya kesepuluh;<br />
<br />
10.1 Bowling SPM 2007 dan STAM 2008 SMAASZA di TER, Kuala Ibai.<br />
<br />
11. Raya kesebelas;<br />
<br />
11.1 Majlis Hari Raya Pas Dun Seberang Takir di Bukit Tok Beng.<br />
11.2 Raya di rumah Tengku Malik.<br />
11.3 Jamuan Hari Raya Islah Pemuda di Surau al-Hidayah, Alor Kuda.<br />
<br />
12. Raya kedua belas;<br />
<br />
12.1 Ziarah Maqam Auliya' Islah Pemuda di Maqam Tok Pelam, Tok Syeikh Duyung, Syeikh Abdul Kadir Bukit Bayas, Syeikh Ibrahim dan Tokku Paloh. Usainya kami membaham Colek Kaki di Kedai Makan JKK Kikiki, Merbau Patah. =D<br />
<br />
13. Raya ketiga belas;<br />
<br />
13.1 Hantar Hasrul yang akan ke Jordan di Lapangan Terbang Sultan Mahmud, Kuala Terengganu.<br />
13.2 Jumpa asatizah SMAASZA. Kebetulan diadakan Majlis Hari Raya peringkat sekolah ketika itu.<br />
<br />
14. Raya keempat belas;<br />
<br />
14.1 Majlis Sumbangan untuk Pelajar yang akan ke Luar Negara anjuran Pas Kawasan Kuala Nerus di Pejabat Pas Kawasan KN, Batu Enam.<br />
14.2 Jamuan makan di rumah Pok Harun Panjang, Batu Enam.<br />
<br />
15. Raya kelima belas;<br />
<br />
15.1 Jalan-jalan bersama Razzi Azhar. Usainya kami makan di Restoran al-Edrus, Gong Badak.<br />
<br />
16. Raya keenam belas;<br />
<br />
16.1 Raya di rumah Ustazah Najwa. Makan Nasi Maqlubah. Sahabat yang ada sama ialah Mu'az, Hakim, Naqiu dan Hariz. Usainya kami minum di Kedai Makan Cairo, Durian Burung.<br />
<br />
17. Raya ketujuh belas;<br />
<br />
17.1 Berangkat ke bumi Mesir. =)<br />
<span class="fullpost">
</span></div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-27315524007365712202011-09-03T11:52:00.000-07:002011-09-05T03:10:33.103-07:00Aku, Dia dan Ramadan<a href="http://1.bp.blogspot.com/-WW_g_UqZtFM/TmJ2LUkw49I/AAAAAAAABnc/JHXEs9ojn_k/s1600/ramadhan.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-WW_g_UqZtFM/TmJ2LUkw49I/AAAAAAAABnc/JHXEs9ojn_k/s320/ramadhan.jpg" width="134" /></a><span class="fullpost">Assalamualaikum semua pembaca blog Jiwa Terasing yang budiman.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Pertamanya aku ingin memohon maaf atas ketidak sempatan aku untuk mengemas kini blog ini. Mungkin aku terlalu sibuk sehingga tidak memungkinkan aku untuk menjamah lalu menukil sesuatu di sini.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Keduanya aku dalam entri kali ini ingin bercerita pengalaman menghadapi bulan Ramadan tahun ini, 2011 Masihi dan 1432 Hijri. Aku memang suka bercerita. Pernah suatu masa dulu aku mendapat anugerah Blog Paling Bercerita daripada sahabat kesayanganku, Al-Amin Salleh.<b> </b></span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b>BEZA RAMADAN KALI INI</b></span><br />
<span class="fullpost">Entah. Aku sendiri pun tak tahu apa bezanya Ramadan kali ini. Mungkin bezanya aku berpuasa di kampung kali ini. Tahun lepas aku berpuasa di sekolah. Dua tahun lepas pula di Nilai.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Tahun ini juga aku bekerja sepanjang bulan Ramadan. Apa lagi yang membezakan Ramadan tahun ini dengan yang sebelumnya ya? Itu saja gamaknya.<b> </b></span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b>PENJUAL AIR TEBU</b></span><br />
<span class="fullpost">Bermula satu Ramadan aku mula bekerja di sebuah gerai milik bapa saudaraku, Gerai Air Tebu dan Soya Mazelan atau aku panggil beliau Ayoh Cik Lang. Acik Nah (isteri beliau yang juga ibu saudaraku) minta aku bekerja di sana. Gerai tersebut hanya dibuka sepanjang bulan Ramadan. Ayoh Cik Lang punya kedai makan di Wakaf Tembesu, namun bulan puasa tidak dibuka. Jadi beliau mengambil inisiatif dengan menjual air Tebu dan air Soya dekat dengan rumah beliau di Kampung Baru Seberang Takir.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Aku bekerja sebagai pengikis batang Tebu. Atau dalam bahasa Terengganunya, 'kokot' Tebu. Kadang-kadang aku juga membungkus air kepada pelanggan. Inilah pertama kali aku bekerja di bulan Ramadan. Rasa letih itu ada juga, namun ditahan-tahan saja. Bersama aku, Yosu One, Fakhri, Amal dan Wadi juga bekerja di tempat yang sama. Syahid (anak Ayoh Cik Lang) yang baru pulang dari Pusat Asasi UIA Nilai juga bekerja sekali dengan kami.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"> Ayoh Cik Lang seorang yang tegas, jadi beliau sangat menekankan disiplin dalam bekerja. Kalau ada yang main-main atau acuh tak acuh, pasti akan dimarahinya. Beberapa kali juga aku dimarahinya kerana rehat terlalu lama dan sebagainya. Memang aku patut dimarahi kerana kecuaianku.<b> </b></span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b>IMAM SOLAT TARAWIH</b></span><br />
<span class="fullpost">Jadual imamku tahun ini tidaklah sepadat mana. Biasa-biasa saja. Rasanya tahun lepas lebih banyak malam yang aku perlu jadi imam. Antara surau yang memintaku untuk menjadi imam solat Tarawih ialah Surau Ustaz Yong, Seberang Takir dan Surau MRSM Kuala Terengganu. Yang lain aku hanya gantikan kekandaku, Ustaz Abdul 'Alim atau aku panggil beliau Ablem di Surau Al-Mawaddah, Teluk Ketapang.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Aku turut diminta menjadi imam solat Tarawih di Kursus BTN. Aku menjadi imam kedua solat Tarawih pertama kami di sana. Imam pertama ialah sahabatku, Fatah. Aku juga menjadi imam di rumah nenekku yang aku panggil Tok. Sebelum solat Tarawih, iftar jamaie diadakan di sana.<b> </b></span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b>TAZKIRAH DAN KHUTBAH</b></span><br />
<span class="fullpost"><b> </b></span><br />
Setiap kali aku menjadi imam solat Tarawih, pasti aku akan memberikan tazkirah. Paling lama ialah sepuluh minit. Tapi biasanya hanya sekitar lima hingga tujuh minit saja.<br />
<br />
Beberapa tazkirahku, aku tuliskan kembali di Facebook. Antara contoh tazkirah tersebut ialah; <br />
<br />
<blockquote>
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">1. Dalam
tazkirah saya di Surau Mawaddah semalam, saya sebut, "Bila datangnya
Ramadan, maka orang ramai akan tertumpu di masjid/surau. Surau yang tak
pernah penuh, tiba-tiba jadi penuh. Adakah kita menyangka bahawa Allah
taala itu hanya ada pada bulan Ramadan?"<br /> <br /> Saya juga naqalkan kata-kata kekanda <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1367992041" href="https://www.facebook.com/harestakeery">Abdullah Haris</a>, "Syurga itu untuk orang yang hidupnya terasa, bukannya untuk mereka yang merasa selesa."</span></span> <br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">2. </span>Saya akhiri tazkirah saya kelmarin di Surau Mawaddah, Teluk Ketapang dengan menyebut sepotong hadis Nabi yang sangat cantik.</span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Kata Nabi s.a.w., "Sesungguhnya SYURGA itu RINDU kepada 4 golongan;</span></span> </blockquote>
<blockquote>
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">1. Mereka yang menJAGA MULUTnya.</span></span> </blockquote>
<blockquote>
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">2. Mereka yang memBACA AL-QURAN.</span></span> <br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_4e62672cdf3fa2424063727">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"></span></span></span></div>
</blockquote>
<blockquote>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_4e62672cdf3fa2424063727">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">3. Mereka yang memBERI MAKAN kepada ORANG yang BERPUASA.</span></span></span> </div>
</blockquote>
<blockquote>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_4e62672cdf3fa2424063727">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">4. Mereka yang BERPUASA."</span></span></span> </div>
</blockquote>
<blockquote>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_4e62672cdf3fa2424063727">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">Mudah-mudahan syurga merindu kita semua! Ameen. =)</span></span></span></div>
</blockquote>
<br />
Aku juga menulis tazkirah di Facebook milikku. Aku salin dan tampal semula tazkirah itu di sini;<br />
<br />
<blockquote>
TAZKIRAH RAMADAN 1:<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">"Melakukan kebaikan memang meletihkan tetapi letihnya akan hilang dan
pahalanya akan kekal. Melakukan kejahatan memang menyeronokkan, tetapi
seronoknya akan hilang dan dosanya akan kekal."</span><br />
<br />
TAZKIRAH RAMADAN 2:<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">"Hairan saya melihat orang miskin yang akhirnya jadi kaya tapi kedekut.
Begitu pula orang jahil yang akhirnya jadi alim tapi sombong. Ingin
saja saya katakan pada mereka, 'Lebih baik kalian miskin dan jahil!'.
Sungguh, mereka kaya dan alim yang sia-sia."</span><br />
<br />
TAZKIRAH RAMADAN 3:<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">"Syurga itu indah dan nikmat namun jalan menuju kepadanya hodoh dan
azab. Neraka itu pula hodoh dan azab namun jalan menuju kepadanya indah
dan nikmat."</span><br />
<br />
TAZKIRAH RAMADAN 4:<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">"Rasulullah pernah ditanya, "Bagaimana kami ingin mengetahui tempat
tinggal kami di akhirat, sama ada di syurga atau neraka?" Jawab
Rasulullah, "Kamu lihat amalan kamu sekarang. Amalan ahli syurga atau
neraka yang sedang kamu kerjakan sekarang?"</span><br />
<br />
TAZKIRAH RAMADAN 5:<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">"Sabda Rasulullah s.a.w., 'Alangkah hairannya aku bagi mereka yang
mengetahui kelebihan Ramadan tetapi dosa mereka tidak diampunkan.'
Na'uzubillah! Moga Ramadan kali ini mengampunkan dosa-dosa kita yang
telah lalu dan akan datang! Biarlah 'Idul-Fitri disambut dalam keadaan
kita benar-benar fitrah (suci bersih) seperti bayi yang baru dilahirkan
tanpa sebarang dosa."</span><br />
<br />
TAZKIRAH RAMADAN 6:<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">"Natijah Ramadan adalah dilihat pada 11 bulan selepasnya. Ramai di
kalangan kita yang bersedih dengan kepergian Ramadan, namun di
penghujungnya mereka tidak pula memanfaatkan sepenuhnya peluang yang
ada, malah mensia-siakannya. Lebih mementingkan sambutan hari raya.
Anggaplah ini Ramadan terakhir kita, jadikannya Ramadan yang terbaik
pernah kita ada!"</span><br />
<br />
TAZKIRAH RAMADAN 7 (Siri Akhir):<br />
<br />
"Jadikan Ramadan sebagai titik mula perubahan dalam diri. Jika kita
seorang anak, kita menjadi anak yang soleh. Jika kita ibubapa, kita
ibubapa yang mithali. Jika kita seorang pelajar, kita pelajar yang
rajin. Jika kita seorang sahabat, kita sahabat yang setia. Jika kita
seorang hamba pula, kita hamba yang taat. Jom sama-sama muhasabah dan
koreksi diri!"<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Mudah-mudahan Ramadan mendidik kita menjadi orang yang benar-benar bertakwa. لعلكم تتقون</span></blockquote>
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> Khutbah yang disampaikan oleh ayahandaku, Ustaz Zakaria Dagang paling menarik perhatianku. Ikuti catatanku mengenainya di Facebook.</span><br />
<br />
<blockquote>
Khutbah Jumaat di Masjid Kg Batin tadi disampaikan penuh hikmah oleh ayahanda Ustaz <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000290315749" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000290315749">Zakaria Dagang</a>. Khutbah berkisarkan malam Lailatul Qadar dan pra-syarat kemenangan Islam.<br />
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> "Kita kurang cerdik andai di saat orang lain menyahut tawaran istimewa
Allah taala di bulan Ramadan, kita pula sibuk menyahut tawaran istimewa
di pasar raya. Sampai masa orang lain mendapat Lailatul Qadar, tapi kita
pula mendapat 'Lailatul' Kamdar ataupun Laila Rawas," pesan ayahanda
tadi.</span></span></h6>
</blockquote>
<br />
<b>USRAH, QIAMULLAIL DAN IFTAR</b><br />
Sepanjang Ramadan, aku sempat beberapa kali mengikuti Usrah dan Qiamullail Islah Pemuda yang diadakan di Surau Al-Hidayah, Alor Kuda.<b> </b><br />
<br />
<blockquote>
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">1. Semalam saya hadiri usrah Islah Pemuda di Surau Al-Hidayah. Bersama sahabat yang saya kasihi kerana Allah, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000197483622" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000197483622">Mohd Faiz Ismail</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1781654077" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=1781654077">Ahmad Kamal Hafizullah</a>, Razzi Azhar, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000573438477" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000573438477">Arif Sidek</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000882951110" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000882951110">Muhammad Harith Fadhli</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000421198259" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000421198259">Muhammad Affan</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001077576712" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001077576712">Asyr Fahmi</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000921678179" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000921678179">Muhaimin Azman</a> dan yang lain, berkesempatan qiam bersama pagi tadi.<br /> <br />
Alhamdulillah, Allah pertemukan saya yang kurang baik ini dengan insan
hebat dan sangat baik seperti mereka. Moga ukhuwah yang kami bina atas
dasar akidah ini akan kekal sampai ke syurga! Ameen. =)</span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">2. Semalam
saya beraktivitas bersama sahabat-sahabat Islah Pemuda di 'port' tetap
kami, Surau Al-Hidayah, Alor Kuda. Kami juga menerima tetamu istimewa
(ahli syurga) semalam, Saudara <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000084473241" href="https://www.facebook.com/khaiyoe">Khaiyoe Naem</a>.</span><br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">
Kami berbbq, sembang-sembang, usrah-usrah, qiam-qiam dan tidur-tidur.
Moga Allah menerima amal soleh kami di bulan Ramadan yang mulia ini.
Ameen. =)</span></blockquote>
Aku juga mengikuti Munajat Perdana yang diadakan serentak di seluruh negara.<br />
<br />
<blockquote>
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Memulakan Kembara Tarbawi, saya, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000276178613" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000276178613">Faiz</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001004013532" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001004013532">Hafiz</a> dan <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000084473241" href="https://www.facebook.com/khaiyoe">Khaiyoe</a> iftor di Surau Kg Undang, bersebelahan rumah Kak <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100002562162411" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100002562162411">Izzu</a> dan Kak <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000339770311" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000339770311">Fatihah</a>. Kami ke Rusila untuk solat Tarawih. Usainya, ada ceramah daripada Tuan Guru Presiden.</span><br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">
Paginya kami qiam bersama ribuan pendokong yang hadir. Sangat sayu
apabila dalam qunut solat Witir, Tuan Guru beberapa kali menangis.
Allah, jiwa saya jadi tersentuh. Moga Allah menerima munajat kami di
bulan yang mulia ini dan memberikan kemenangan kepada kami dalam PRU
ke-13. Ameen.</span></blockquote>
<br />
Puasa tahun ini aku bekerja, jadi aku akan berbuka puasa di tempat kerjaku. Kecuali ada beberapa ketika, aku berbuka puasa bersama teman dan keluarga.<br />
<br />
<blockquote>
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">1. Semalam saya berbuka puasa bersama rakan-rakan se-MDQ, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000531216727" href="https://www.facebook.com/lotusflower.adnin">The-neng Jabal Mazlah</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000776270825" href="https://www.facebook.com/dimasqi">Syabab Dimasqi</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000801230210" href="https://www.facebook.com/weeberkat">Iesmie Smael</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001396904244" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001396904244">Hilmi Jusoh Sd</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001139141090" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001139141090">Sero Nasrul</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000550924714" href="https://www.facebook.com/naz.fadly">Penerang Hati</a> dan beberapa orang yang lain lagi di Pantai Batu Burok.<br /> <br /> Alhamdulillah, walaupun saya hanya setahun di MDQ, namun ukhuwah kami takkan pernah padam. Insya-Allah, ameen. =)</span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">2. </span>Semalam iftor jamaie di rumah Tok. Antara keluarga yang hadir ialah Ayoh Long (<a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001708782857" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001708782857">Nur Adlina Abdul Aziz</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000771366722" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000771366722">Amirah Aziz</a> dan <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001659791851" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001659791851">Ahmad Syahir Abdul Aziz</a>), Ayoh Ngoh (<a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001991891975" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001991891975">Hazirah Zyrah</a> dan <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001219545774" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001219545774">AnYa AyNa</a>), Cik De (<a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001323106519" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001323106519">Maryani Ismail</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001019323512" href="https://www.facebook.com/wajihah.zakaria">Wajihah Zakaria Attakiri</a>, <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001017008786" href="https://www.facebook.com/sofiyyah.sobihah">Sofiyyah Sobihah Attakiri</a> dan <a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001301033690" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001301033690">Nur Rahmah Baiyyinah Zakaria</a>), Acih Nah (<a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000883925017" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000883925017">Prince Syahid</a>) dan Yosu One.<br />
<br />
Kami juga bertarawih sama-sama di sana.<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Sangat-sangat seronok! =)</span></blockquote>
<br />
<b>KURSUS BTN</b><br />
Aku diwajibkan untuk menghadiri Kursus Biro Tata Negara yang diadakan selama lima hari. Walaupun hati sangat berat untuk pergi, namun aku gagahkan jua demi kelansungan pengajianku. Kalau tidak hadir ke kursus itu, automatik aku tidak dapat menyambung pengajianku di Mesir. Ikuti ulasanku berkenaan kursus tersebut di laman sosial Facebook;<br />
<br />
<blockquote>
1. <span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Pulang
dari Kem Bina Negara, Besut mengikuti Kursus Kenegaraan Mahasiswa ke
Luar Negara. Alhamdulillah, seronok berkursus kali ini. Dapat bertemu
dengan bakal ulama' dan bakal doktor di sana, sambil menjahit ukhuwah
bersama mereka. Moga ketemu lagi di bumi Mesir, insya-Allah.</span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">2. </span><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Kursus
Kenegaraan Mahasiswa ke Luar Negara anjuran Biro Tatanegara membuatkan
keterujaaan saya untuk belajar di Mesir bertambah-tambah. Terima kasih
kepada semua rakan sekumpulan, rakan sebilik, penghulu, tok imam, ketua
dewan makan, para fasilitator, para jurulatih dan urusetia program! シ</span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">3. </span><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Dalam
tazkirah saya di hadapan para peserta Kursus BTN yang lalu saya
menyebut, "Kita sebagai mahasiswa sama ada pengajian Islam ataupun
perubatan adalah agen perubah masyarakat. Kita perlu 'tafaqquh fiddin
(mendalami agama)' seterusnya pulang ke kampung memberi 'inzar
(peringatan)' kepada masyarakat."</span><br />
<br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">4. </span><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Ketika
diminta memberikan rumusan untuk LDK akhir dalam Kursus BTN, saya
mengulas lanjut tentang tayangan video 'rusuhan' di Batu Burok dan di
Kuala Kangsar. Saya katakan, "Cara untuk kita menyelesaikan masalah
rusuhan kaum dan sebagainya ialah dengan kita mengambil Islam sebagai
cara hidup. Sekiranya kita kembali kepada Al-Quran dan Sunnah nescaya
segala masalah yang berlaku dalam negara kita dapat diselesaikan."</span></blockquote>
<br />
<b>DIA?</b><br />
Mungkin para pembaca tertanya-tanya, siapakah dia yang dimaksudkan dalam tajuk entri aku kali ini. Sebenarnya dia adalah insan yang hadir dalam hidupku lalu memberi sinar baru pada kehidupanku. Dia seorang yang cantik dan solehah. Cukup sempurna di mataku.<br />
<br />
Aku mengenalinya melalui usrah. Sungguh indah pertemuan kami bukan? Saat pertama kali memandangnya, aku terus jatuh cinta. Entah, perasaan cinta itu hadir tiba-tiba. Siapalah aku untuk menolak perasaan itu bulat-bulat.<br />
<br />
Aku melamarnya melalui seorang sahabat. Lalu lamaranku diterima. Aku mengucap syukur kepada Allah atas kurniaan ini. Mungkin kami sudah ditakdirkan bersama. Kami merancang untuk berkahwin setelah aku habis belajar di Mesir.<br />
<br />
Suatu hari dia berkata kepadaku, "Awak, kesian kat pembaca blog awak kena tipu! haha.."<br />
<br />
Keh, keh, keh. Maaf, aku bergurau saja.<br />
<br />
Sebenarnya Dia yang sebetulnya ialah Allah, Tuhan kita semua.<br />
<br />
Aku menyambut Ramadan kerana Allah dan Allahlah yang memberikan aku peluang untuk bertemu dengan Ramadan kali ini.<br />
<br />
Mudah-mudahan Dia menyampaikan aku kepada Ramadan yang akan datang. Mahu saja aku baiki Ramadan kali ini yang banyak cacat celanya pada Ramadan tahun hadapan, insya-Allah. Ameen.<br />
<br />
<br />
<i>Nota Kaki: Di blog, aku membahasakan diriku sebagai aku. Manakala di Facebook aku membahasakan diriku sebagai saya. Sekian!</i> <br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span><br />
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-18910384008656270652011-06-13T21:23:00.000-07:002011-06-15T22:22:01.424-07:00Cerpen: Antara Dua (Hidup Mulia, Mati Syahid)<div style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-DRVQcx70SHk/TfbWrGmNqTI/AAAAAAAABmI/iApqxix6Ue8/s1600/wanzu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-DRVQcx70SHk/TfbWrGmNqTI/AAAAAAAABmI/iApqxix6Ue8/s400/wanzu.jpg" width="313" /></a> </div><div style="text-align: center;"><i><span style="font-size: x-small;">Kredit foto: <a href="http://www.facebook.com/wanzu">Wanzu Alwan</a></span></i> </div><br />
“Abang, betul ke abang nak sertai misi kali ni? Tak bahaya ke? Dah la abang je satu-satunya waris yang Sarah ada. Sarah harap abang dapat fikir balik,” Maisarah merespon hajat yang dinyatakan abangnya, Mehdi untuk menyertai misi perang di bumi Mawaddah, Negara yang dulunya bergelar Malarsegar.<br />
<br />
Malarsegar bertukar nama kepada Mawaddah setelah berubah kepimpinan negara selepas Pilihan Raya Umum yang ke-14. Tahun ini, tahun 2020. Bermakna sudah 2 penggal Parti Kebajikan dan Kesejahteraan memerintah negara. Tokoh ulama’ terbilang, Khalil Khomeini mengetuai negara sebagai Perdana Menteri Mawaddah.<br />
<br />
“Masalahnya abang salah seorang Jeneral di Mawaddah, Sarah. Nak tak nak, abang tetap kena sertai juga. Insya-ALLAH, jika hayat abang panjang, abang masih dapat jaga Sarah,” jawab Mehdi. Sekadar meyakinkan adiknya, Maisarah.<br />
<br />
“Abang tak sayangkan Sarah ke? Sudahlah Sarah tak punya ibu dan ayah lagi. Abang pula nak tinggalkan Sarah sorang-sorang?” Sebetulnya Maisarah gusar andai perang itu bakal mengorbankan Mehdi. Beliau tidak punya tempat pergantungan lagi selain abangnya seorang saja. Ibu ayahnya meninggal dunia dalam satu kemalangan jalan raya 10 tahun yang lalu.<br />
<br />
“Sarah, tolong faham kerja abang! Mana mungkin abang tak sayangkan Sarah! Abang hanya punya seorang saudara saja di dunia ini. Dan Sarahlah orangnya. Sarah perlu yakin satu perkara saja, bahawa mati itu pasti. Kalau abang tidak ke medan perang pun, abang tetap juga akan mati. Dan abang memilih untuk mati di medan jihad berbanding mati di atas katil. Abang mahukan kemuliaan sebagai seorang yang syahid,” Mehdi cuba menenangkan Maisarah yang tidak keruan itu.<br />
<br />
Air Oren yang diminum Maisarah terasa kelat saja. Manisnya seakan hilang dibawa angin lalu.<br />
<br />
“Dik, kira dik!” Mehdi memanggil pelayan Kedai Makan Hijrah.<br />
<br />
“Ok. Semuanya RM2.50 bang,” maklum pelayan itu.<br />
<br />
Jauh di sudut kedai itu mereka sebenarnya diperhatikan oleh Abduh, jejaka <i>play boy</i> terkenal di Bandar Raya Barakah, ibu negeri bagi negara Mawaddah. Dulunya Barakah dikenali sebagai Kota Metropolitan.<br />
<br />
“Cantiknya minah ni! Siapa kat sebelah dia tu ek? Suami dia ke pakwe dia? Ah, aku mesti dapatkan dia! Hehe..” Abduh bermonolog sendirian.<br />
<br />
Setelah ditinggalkan Nusaibah, Abduh sudah jadi seperti orang mereng. Kadang-kadang seperti orang gila saja lagaknya. Hidupnya langsung tidak terurus. Semuanya kerana terlalu kecewa dek ditinggalkan kekasih pujaaan hatinya, Nusaibah.<br />
<br />
Nusaibah kini sudah berubah. Dulunya dia seorang bohsia, namun ALLAH telah membuka pintu hatinya untuk menerima kebenaran. Suatu hari dia bermimpi dibaham oleh ular dan kala jengking yang sangat besar. Tiba-tiba datang api yang marak meluru ke arahnya. Nusaibah lari dengan seberapa pantas, namun kakinya tidak ke mana. Seolah-olah kakinya terkunci. Akhirnya kakinya disambar api tersebut. Bila dia terjaga daripada tidur, dilihatnya kakinya sedikit hitam, seakan benar sahaja mimpi yang dilaluinya tadi.<br />
<br />
Dia bangun lalu berwuduk dan bersolat tahajud dan taubat. Dalam solatnya dia berazam untuk tidak lagi mengulangi khilafnya yang lalu. Dia juga berdoa agar ALLAH mengampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.<br />
<br />
Setelah mendapat hidayah melalui mimpi, Nusaibah mula mendekatkan diri kepada ALLAH. Dia memutuskan hubungan dengan Abduh. Dia juga mula mengenakan tudung dan hadir ke kuliah pengajian agama di masjid dan surau berdekatan dengan rumahnya.<br />
<br />
“Ok. Jom! Kita bincang di rumah selanjutnya.” Mehdi mengajak Maisarah pulang ke rumah.<br />
<br />
Mehdi berjalan ke arah kereta barunya, Rahmah GTi. Kereta yang dikeluarkan oleh syarikat ProIslam itu dibelinya minggu lepas. Sambil Maisarah membuntutinya.<br />
<br />
“Eh, macam dia ada tertinggal sesuatu je!” Monolog Abduh.<br />
<br />
“Haha.. Memang rezeki aku!” Abduh berteriak puas.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>“Abang, ada nampak dompet Sarah tak?” Maisarah bertanyakan abangnya, Mehdi.<br />
<br />
“Takde la pulak. Sarah letak kat mana?” Tanya Mehdi pula.<br />
<br />
“Sarah lupalah abang. Rasanya Sarah ada bawak kat kedai petang tadi. Mungkin tertinggal kat sana kot!” Jawab Maisarah. Kurang yakin.<br />
<br />
“Ok. Esok abang pergi balik kedai tu dan tanyakan mereka kalau-kalau mereka ada nampak dompet Sarah tu, ya?” Cadang Mehdi.<br />
<br />
“Ok. Terima kasih abang! Sayang abang! Hehe..” Ucap Maisarah pada abangnya. Riang.<br />
<br />
“Ish.. Gelilah!” Jawapan Mehdi itu menimbulkan gelak besar di antara mereka berdua. Sungguh, mereka sangat bahagia tinggal berdua, walau tanpa kehadiran ayah dan ibu.<br />
<br />
Sambil di rumah Abduh, dia sedang khusyuk meneliti satu persatu kad-kad yang ada dalam dompet yang diambilnya di kedai tadi. Dompet itu kepunyaan Maisarah.<br />
<br />
“Maisarah binti Muhammad. Cantik namanya! Persis orangnya juga!” Getus Abduh.<br />
<br />
“Siapa tak kenal aku hah? <i>Play boy</i> paling laris di Barakah kau tahu! Semua perempuan kat sini cair dengan aku. Tak kan minah ni aku tak boleh pikat kot!” Ucap Abduh pada cermin yang memancarkan wajahnya sendiri. Seolah sedang bercakap dengan individu berbeza di dalam cermin.<br />
<br />
Abduh merancang beberapa strategi bagi memikat hati Maisarah. Dia mula gila bayang. Hatinya tak keruan mengenangkan wajah ayu milik Maisarah.<br />
<br />
“Esok aku mesti ke rumahnya! Hehe..”<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Di bilik gerakan Tentera Elit wilayah Barakah. Kelihatan Mehdi bersama beberapa tentera bawahannya.<br />
<br />
“Ok. Saya nak kamu semua bersiap sedia untuk misi kali ini. Misi kali ini sangat penting kerana ianya melibatkan seluruh jeneral di negara Mawaddah. Setiap negeri akan menghantar tenteranya.” Maklum Mehdi selaku Jeneral di wilayah Barakah kepada tenteranya.<br />
<br />
“Kami sudah siap sedia tuan!” Sahut para tenteranya.<br />
<br />
“Baik. Jika kamu sudah siap sedia, maka saya sarankan kamu banyakkan bersolat tahajud dan jangan cuba bermaksiat walaupun dosa kecil. Ingat, kita menang kerana maksiat musuh. Mana mungkin jika kita yang bermaksiat ini juga akan menang ke atas musuh. Saya yakin kamu semua sudah bersedia dari segi mental dan fizikal. Saya sudah melihat latihan kamu dan saya berpuas hati. Saya harapkan kamu pertingkatkan kekuatan dari segi spiritual kerana ia penting untuk kemenangan kita. Faham semua?” Syarah Mehdi. Panjang lebar.<br />
<br />
“Faham tuan!” Sahut tenteranya sekali lagi.<br />
<br />
Benar, dalam peperangan spiritual sangat penting. Jika dilihat sirah Nabi, tentera muslimin yang berjumlah 313 orang boleh mengalahkan tentera kuffar yang berjumlah 1000 orang. Bagaimana perkara itu boleh terjadi? Jawapannya ialah iman.<br />
<br />
“Tuan, kita didatangi jeneral dari wilayah Ihsan dan Taqwa tuan!” Maklum salah seorang tentera elit di bawah seliaan Mehdi.<br />
<br />
“Oh, bawa mereka masuk ke bilik saya ya,” minta Mehdi.<br />
<br />
Mehdi meluru ke arah biliknya yang terletak di sebelah bucu kanan bilik gerakan.<br />
<br />
Pintu biliknya diketuk.<br />
<br />
“Masuk!” Minta Mehdi dari dalam bilik.<br />
<br />
Tiba-tiba muncul 2 orang jeneral dari wilayah Ihsan dan Taqwa, Fawwaz dan Uwais. Setelah itu mereka memberi salam.<br />
<br />
“Wa’alaikumussalam. Sila duduk tuan!” Minta Mehdi lagi.<br />
<br />
“Apa khabar Tuan Fawwaz dan Tuan Uwais?” Tanya Mehdi. Memulakan perbualan.<br />
<br />
“Alah, tak perlulah bertuan dengan ana. Kita kan sama <i>level</i>!” Sanggah Fawwaz.<br />
<br />
“Betul tu. Kita kan sama-sama jeneral bagi negara kita ni. Ok, menjawab soalan enta tadi, kami alhamdulillah, sihat saja,” kata Uwais pula.<br />
<br />
“Enta pula bagaimana? Sihat tak?” Tanya Fawwaz pada Mehdi pula.<br />
<br />
“Oh, ana sentiasa sihat syeikh! Lihatlah badan ana yang makin membesar ni! Hehe..” Jawab Mehdi. Bercanda.<br />
<br />
“Ok. Bagaimana perancangan kita untuk misi kali ini?” Tanya Uwais. Serius.<br />
<br />
“Misi kita kali ini agak sukar. Pemberontak bergabung dengan beberapa kuasa besar dunia seperti Amerika Syarikat dan Israel,” beritahu Mehdi.<br />
<br />
“Sesukar manapun kita tetap kena pertahankan negara kita ini. Susah payah kita berjuang melalui demokrasi, mereka nak rampas kuasa begitu saja?” Luah Fawwaz pula.<br />
<br />
“Mereka dah tahu, kalau mereka sertai demokrasi, <i>confirm</i> mereka kalah teruk! Rakyat dah bosan dan muak dengan perangai jelek dan pembohong mereka. Sebab itulah mereka guna cara kekerasan kali ini,” tambah Uwais.<br />
<br />
Sebenarnya pemberontak adalah rakyat negara Mawaddah sendiri. Mereka terdiri daripada pemimpin dan pengikut Parti Perpaduan Rakyat yang kalah teruk ketika Pilihan Raya Umum ke-14 negara Mawaddah yang ketika itu masih menggunakan nama Malarsegar.<br />
<br />
“Agaknya kita boleh menang atau tidak?” Soal Mehdi.<br />
<br />
“Menang kalah bukan kerja kita. Itu kerja ALLAH ta’ala. Kerja kita ialah berusaha untuk menang!” Pintas Fawwaz.<br />
<br />
“Bukan soal itu. Maksud ana, dengan kekuatan tentera kita, dapatkah kita bertahan?” Tanya Mehdi semula.<br />
<br />
“Oh, rasanya peluang untuk kita menang agak tipis. Kita hanya ada 50% peluang untuk bertahan sekaligus menang,” jawab Uwais. Dia sememangnya pakar strategi. Otaknya sangat bergeliga. Dia jeneral paling muda dalam kerajaan Mawaddah. Baru saja berumur 18 tahun.<br />
<br />
“Apa strategi kita kali ini Uwais?” Soal Fawwaz pada Uwais.<br />
<br />
“Nanti ana fikirkan,” jawab Uwais. Sambil jari telunjuknya mengetuk-ngetuk dahi. Tanda dia sedang berfikir.<br />
<br />
<br />
<i>Bersambung...</i> <br />
<br />
<br />
<i>Nota kaki: Aku sedang menyiapkan cerpen yang bakal dimuatkan dalam sebuah buku antologi cerpen hasil kolaborasi bersama 10 orang penulis lain antaranya ialah Tuan <a href="http://www.facebook.com/ZahiruddinZabidi">Zahiruddin Zabidi</a> dan Tuan </i><i><a href="http://www.facebook.com/bahruddin.bekri">Bahruddin Bekri</a></i><i>, insya-ALLAH. Doakan agar perjalanannya baik dan lancar. Sebenarnya sahabatku, Akhi <a href="http://www.facebook.com/ulwanb.hassim">Ahmad Ulwan Hassim</a> yang meminta supaya aku menggantikan tempatnya. Beliau tak dapat menulis kerana sedang sibuk menghadapai fatrah imtihan. Cita-citaku untuk menjadi penulis buku bakal tercapai, berkat doa kalian! Untuk membaca sambungan cerpen ini, nantikan antologi cerpen tersebut! (:</i>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-33140117011609982092011-05-16T08:29:00.000-07:002012-05-03T07:03:42.230-07:00Selamat Berjuang, Sahabatku!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Aku akhiri tulisan ini dengan lirik beserta lagu Selamat Berjuang dendangan asal Brothers. Tatkala mendengar lagu ini, sayu terasa hatiku. Bagi menambah 'jiwa' dalam tulisan kali ini, aku mendengarnya sambil mencatat nota² ini, sehingga berkali² ia diulang. Lagu ini cukup nostalgia buatku dan sahabat² seThanawi. Lagu ini pernah dimelodikan sebagai intro kepada persembahanku bersama Bytiey saat Malam Wida' Thanawi 3 2008. Hati bertambah sayu apabila Ustaz Fahmi Che Nordin memaklumkan kepadaku bahawa ketika Muzani beserta rakan² menyanyikan lagu itu ketika program Orientasi pelajar baru di Mesir, kata Muzani, "Kalaulah Nasih ada sama". Terharu! Sungguh aku terharu!</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Untuk baris² kata selepas ini akan aku ceritakan dan luahkan satu-persatu tentang persahabatan aku dan mereka! Mereka adalah figur² penting dalam membentuk acuan diriku yang serba kurang ini.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Abdul Mu'iz Azhar</b></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b><br />
</b></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Beliau adalah insan paling penting dan sangat rapat denganku ketika di SMAASZA suatu masa dahulu. Beliau seorang yang selamba, sangat mudah masuk dengannya dan selalu sangat aku 'sekepala' dengannya dalam banyak hal. Aku sangat suka bersembang dengannya walaupun kadang² topik yang dibincangkan langsung tak memberi manafaat, kadang². Beliau juga suka merujukku dalam banyak hal, biasanya dalam perkara selain akademik yang menjadi minatku. Aku pula suka bertanyakannya dalam hal pelajaran. Beliau memang dikenali sebagai seorang yang bijak. Ketika aku hanya mendapat 5a dalam SPM, beliau menggondol 7a, jauh mengatasiku. Beliau juga cemerlang dalam STAM dengan menggondol mumtaz penuh, iaitu 10 mumtaz.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="fullpost"></span></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dari segi khalqiyyah, beliau seorang yang kecil molek. <i>Cute mute</i> orangnya! Ketampanannya usah dikira, jauh mengatasi anda semua! Walaupun bertubuh kecil, namun berjiwa besar! Aku suka melihat semangatnya waima dalam mujahadah ilmu, perjuangan dan sebagainya. Beliau juga seorang yang memahami. Aku kurang suka berahsia dengannya. Lupa pula beritahu, beliau merupakan sepupuku. Mungkin itu antara faktor utama keintiman kami selain satu tempat belajar. Beliau nampak matang. Pemikirannya kadang² jauh mengatasi sempadan masa. Beliau juga punya suara yang lunak. Pernah kami sama² menyertai musabaqah tilawah dan beliau mendapat tempat ke-3 dan aku di belakangnya di tempat ke-4. Aku suka mendengar beliau membawa lagu² al-Quran dengan tarannum yang cukup mengasyikkan. Pernah juga bernasyid bersama beliau. Sangat banyak kenangan manis kami berdua namun tak mampu aku cicipkan semuanya di sini. Ok, selesai!</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Ahmad Kamal Hafizullah Sidek</b></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b><br />
</b></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Aku suka beliau! Kalaulah ALLAH takdirkan beliau seorang wanita, sudah lama aku mentaqdimnya! hehe.. Beliau seorang yang kelakar habis. Mengenali beliau adalah suatu harga yang cukup mahal. Kata² dan ucapannya selalu berilmiah dan berhikmah. Seorang yang suka mengaji dan mengajar. Kewarakannya membuatkan aku segan dan kagum. Beliaulah insan paling zuhud yang pernah aku jumpa dalam dunia ini. Buku tidak pernah tidak ada dan lekang dalam genggaman tangannya. Ke mana saja beliau pergi pasti buku menemani. Sangat suka bersembang dengan beliau. Di kampung, aku sama² mengusahakan usrah Islah Pemuda dan Remaja Islah dengannya. Kami satu usrah sejak tahun 2006.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Beliau turut punya suara yang enak. Seenak karipap yang baru diangkat dari kuali. Pernah beberapa kali mengalunkan irama nasyid bersama beliau. Sejak kepergian beliau ke Mesir, sudah dua kali beliau pulang ke Malaysia. Kepulangannya sangat menggembirakan jiwaku. Sekian lama tidak berjumpa, akhirnya rinduku padanya terubat jua. Pernah aku bertanya padanya di Formspring, "Best dop bercuti di kampung halaman Mal?". Aku membahasakan dirinya sebagai Mal. Singkatan daripada Kamal, mungkin lebih mesra. Di kampungnya, Bukit Tok Beng, rakan²nya memanggilnya dengan nama Hafiz. Mana² pun boleh. Beliau menjawab, "Sedap la seh.. Bakpe dok bestnye". Aku bertanya lanjut, "Mende yang sedap sangat tu Mal?". Beliau menjawab lagi, "bleh tengok Naseh.. Nikmat paling besar di dunia". Haha. Kelakar benar!</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Ahmad Muzani Abdul Rahman</b></div>
</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: -webkit-auto;">
<b><br />
</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Muzani merupakan insan yang banyak mentarbiah diriku. Kalaulah aku sebuah organisasi maka beliaulah biro atau lajnah dakwah dan tarbiahnya. Walaupun mengenalinya tidak kurang dari 5 tahun, namun kami seolah² sudah kenal lama. Sikapnya yang tegas membuatkan aku kadang² gerun untuk bersuara. Namun dalam ketegasannya beliau sangat mesra dan baik orangnya. Beliau merupakan 'hantu nasyid', sama sepertiku. Minat beliau pada nasyid sangat jelas terlihat. Ketika di sekolah dulu, setiap kali aku menyanyi, pasti beliau ada di sebelah. Kami berkongsi minat yang sama.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kami juga satu usrah dulu. Beliau banyak menasihatiku ketika dalam usrah dulu. Antara yang masih aku ingat ialah beliau nasihatkanku tentang ayat ALLAH ini, yang maksudnya, "Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah (kebijaksanaan) dan nasihat yang baik." Beliau sudah punya isteri sekarang dan insya-ALLAH akan menimang cahaya mata tidak lama lagi. Aku doakan moga beliau bahagia selalu dengan <i>zaujah</i> tersayang dan bakal mendapat anak yang soleh dan solehah!</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Noorahmad Hakim Ngah @ Mohd Noor</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b><br />
</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hakim yang lebih manja dengan gelaran Hakim Jin sangat peramah orangnya. Kadang² beliau kelihatan agak zuhud di mataku. Ketika di bangku sekolah, beliau kerap kali sakit dada. Entahlah, mungkin ALLAH ingin mengujinya dengan cara itu. Yang pasti, beliau sangat baik orangnya! Sangat murah dengan senyuman yang menawan hatiku. Pernah suatu ketika dalam usrah kami, beliau ditanya oleh naqib kami ketika itu, iaitu Abang Wais, siapa teman paling rapat beliau. Beliau menjawab, "Naseh!"</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sangat bersyukur punya teman sepertinya. Bila aku susah, ditolongnya. Bila aku lalai, ditegurnya. Bila aku lupa pula, diingatkannya. Sekarang beliau berada di Malaysia kerana terpaksa pulang dari Mesir akibat kesakitan yang dialaminya iaitu sakit saraf atau G.B.S. dalam bahasa perubatannya. Aku doakan moga beliau sihat dan cepat sembuh agar dapat beliau menyambung kembali pengajiaannya di Universiti al-Azhar, Mesir. Diberitakan beliau akan menduduki peperiksaan di sana bulan depan. Kalau beliau tak ambil peperiksaan itu bermakna beliau perlu mengulang tahun. Aku harap beliau dapat ke sana, paling awal akhir bulan ini. Doakan temanku ini ya, sahabat pembaca sekalian!</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Muhammad Al-Amin Salleh</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b><br />
</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Amin seorang yang sangat hensem dan kacak orangnya! Beliau sangat sempurna di mataku yang membuatkan kadang² aku berasa <i>jealous</i> dengannya, walaupun aku tidaklah kurang kacaknya. Hehe.. Beliau sangat baik dan pemurah orangnya. Masihku ingat ketika bulan puasa tahun 2009, beliau yang ketika itu telah berpindah ke Bandar Seri Putra, Bangi mengunjungiku. Sebelum itu banyak kali juga beliau menziarahi aku serta teman SMAASZA yang lain seperti Hafiy dan Hafidz. Ketika itu beliau dalam persediaan ke Mesir. Sebelum pulang beliau memberikan aku sebekas kurma dan sekeping not hijau bernilai RM50. Sambil beliau bercanda, "Nanti tulis dalam blog ya!" Maaf Min, baru sekarang ana sempat tulis di blog. Lama sangat dah puasa menulis ni! Hehe..</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Beliau sangat obses terhadap kamera dan design. DSLR pasti tak lepas dari tangannya. Ada saja gambar yang nak diambilnya. Gambar yang beliau ambil sangat cantik di mataku. Walaupun aku juga punya minat yang sama, namun bidang fotografi bukan bidangku. Aku kurang mahir dan tidak semahir beliau. Begitu juga dalam bidang design, walaupun aku yang mula-mula menerokai dan merintis penggunaan photoshop di sekolah, tapi beliau lebih cepat dan cekap belajar berbanding aku. Gambar-gambar yang di<i>edit </i>oleh beliau jauh lebih cantik berbanding gambar yang disungting oleh aku. Beliau merupakan Ketua Pengawas ketika di bangku sekolah dulu. Beliau seorang pemimpin yang mudah menerima teguran dan nasihat walau daripada rakyat bawahan sepertiku.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PXWXfzibSqg/TMbiHuhajCI/AAAAAAAABiw/KWdxhg559Tw/s1600/1_781874185l.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://2.bp.blogspot.com/-PXWXfzibSqg/TMbiHuhajCI/AAAAAAAABiw/KWdxhg559Tw/s400/1_781874185l.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Merekalah teman, merekalah wali. Sayang bangat kalian!</span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Azarul Aiman Rosli</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b><br />
</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Aiman seorang yang sangat <i>cute </i>lagi comel. Badannya yang kecil molek sangat padan dengan kecomelan wajahnya. Aiman seorang yang sangat sederhana. Banyak kali jadi teman pendengar celotehku. Beliau pendengar yang setia. Masih aku ingat, ketika berlangsung peperiksaan SPM 2007, ayahnya meninggal dunia. Beliau yang masih dalam kesedihan masih mampu menduduki peperiksaan penting itu dan mendapat keputusan yang agak cemerlang. Banyak kisah suka duka kami bersama. Tidak pernah aku jumpa sahabat sebaik dan sesetia beliau.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tahun ini beliau dipaksa pulang ke Malaysia. Sebelum beliau pulang ke Mesir, sempat beliau ziarahi aku di rumah. Kami bertemu di Batu Enam yang mana ketika itu aku sedang mengikuti suatu mesyuarat agung di sana. Sempat juga beliau merasai kesedapan <i>ice blended</i>ku. Beliau datang bersama Wafi Kisas ketika itu. Katanya selepas beliau pulang ke Mesir, beliau pulang semula ke Malaysia. Sekarang beliau berada di Malaysia. Entah kenapa sebabnya aku pun masih tak mengerti. Cuba juga hubungi beliau, tapi tak dijawabnya.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Abu Jihad Sabri, Wan Mohd Khairuddin Wan Isa, Ahmad Ulwan Hassim, Abdullah Amir Zabuddin, Bukhari Yahaya dan Mohd Zahani Abdul Ghani</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b><br />
</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Maaf temanku sekalian, Jihad, K-din, Ulwan, Amer, Kori dan Zahani! Bukan tak mahu menulis satu persatu tapi masa dan ruang yang tak mengizinkan. Tak mengapa, kita mulakan dengan Jihad. Beliau seorang yang hebat bagiku kerana kepetahannya berucap. Pernah mewakili sekolah dalam pertandingan debat malah pernah menjadi juara. Beliau agak tua dalam kalangan kami. Kematangannya menyebabkan tiada topik lain selain nikah kahwin yang gemar beliau bualkan. Namun beliau baik orangnya. Banyak kali juga menolong dan menasihatiku yang banyak silap ini. Beliau orang Selangor tapi salah seorang ibu bapanya berasal dari Terengganu. Beliau seorang yang perasan kacak walaupun kalau nak dibandingkan dengan aku, aku jauh lebih kacak daripadanya. Haha.. Beliau juga seorang pemain bola sepak yang agak baik. Banyak kali mewakili sekolah dalam Majlis Sukan Sekolah Menengah Agama Terengganu (MASSMAT).</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
K-din sangat nakal orangnya. Banyak kali mengusik dan bergurau denganku. Ada saja yang nak diusiknya tentangku. Aku jadi sudah lali dengan kenakalannya itu. Sempat juga beliau merasa kesedapan <i>ice blended</i> yang dijual oleh aku di rumah. Ketika itu beliau datang bersama Abang Duan YDP KPT. Beliau mahu bertemu dengan Y.B. Haji Razif. Beliau juga seorang pakar komputer. Di Mesir, beliau mengajar orang lain dan pernah mengadakan kursus berkenaan dengan penyuntingan video. Aku suka berbincang soal isu semasa dan pengetahuan am dengannya kerana idea dan pemikirannya sangat kritis. Aku juga sangat kagum dengan pengetahuan amnya dan kepakarannya dari segi teknologi maklumat.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Ulwan pula seorang yang cepat berubah. Daripada seorang yang suka bercakap banyak, beliau menjadi sangat pendiam. Sejak ditaklifkan sebagai Presiden Badan Bahasa Arab dan Agama Islam (BADAI), ketika itulah beliau mula berubah. Sangat suka melihat beliau berwirid dan berzikir sambil kepalanya terangguk². Beliau juga terkadang seorang yang kelakar. Banyak kali sudah aku ziarahi rumahnya di Kg Petaling, Tepoh itu. Cuma beliau saja yang belum ziarahi aku di rumah. Beliau sangat hebat di mataku. Sekarang sudah jadi Naib Setiausaha Keluarga Penuntut Terengganu (KPT) Mesir.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Amer seorang yang suka tersenyum dan <i>baby face. </i>Muka keanak²an beliau membuatkan aku rasa ingin cubit saja pipinya. Beliau juga berkongsi minat dengan Amin dalam fotografi. DSLR juga jarang lepas dari tangannya. Mengenali beliau sejak di SMASZA Ladang lagi. Muka beliau ketika mula² kenal memang <i>cute </i>tak ingat! Tersangatlah <i>cute </i>dan <i>baby face </i>wajah beliau ketika itu. Apa yang aku suka tentangnya ialah bila berkawan dengan beliau, aku tak akan rasa lapar. Ibu bapanya selalu membawa makanan ke asrama dulu. Kerana itu beliau pernah ditaklifkan sebagai Ketua Biro Pengisian bilik kami dulu. Pengisian perut sebetulnya! Haha..</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kori pula seorang yang sangat kelakar. Tazkirah beliau selalu semacam Ustaz Azhar Idrus. Badannya yang <i>tough</i> dan sasa itu menyebabkan aku berasa selamat berada di sampingnya. Beliau juga seorang yang mudah marah. Bekeng kata orang Terengganu. Tapi hatinya sangat baik. Aku suka berkawan dan bersembang dengannya. Beliau agak gila² bila bersembang, itu yang membuatkan aku gemar berbual dengannya. Ketika beliau pulang tahun ini dalam Ops Piramid, kami tidur sekatil di rumah murabbi kami, Ustaz Mizan. Ketika itu kami baru pulang dari program Ijtima' Tarbawi anjuran Pemuda PAS Pusat di Masjid Rusila.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Zahani kami panggil Abang Long kerana beliau paling tua dalam <i>batch</i> kami. Berasal dari SMKA Durian Guling, beliau pelajar lelaki pertama mengambil STAM selepas SPM di SMAASZA. Sangat bijak dan hebat orangnya. Beliau juga selalu kelihatan tenang dan matang dari segi pemikiran dan tindakan. Walaupun beliau lebih tua, namun beliau menganggap kami sebaya saja dengannya. Sangat suka bergurau dengannya kerana bila beliau tersenyum, sangat comel mukanya ketika itu. Hehe.. Beliau sekarang sudah jadi orang kuat Keluarga Penuntut Terengganu (KPT) Mesir.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/dHvLsxQbBO4?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Persembahan Bytiey ketika Malam Wida' Thanawi 3 2008</span></div>
<br />
<b>Selamat Berjuang</b><br />
<b><br />
</b></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Malam siang berlalu</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Gerhana kesayuan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tiada berkesudahan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Detik masa berlalu</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tiada berhenti</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Oh syahdunya</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sejenak ku terkenang</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hakikat perjuangan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Penuh onak dan cabaran</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Bersama teman-teman</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Arungi kehidupan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Oh indahnya</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Berat rasanya</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Di dalam jiwa</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Untuk melangkah</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
meninggalkan semua</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kasih dan cinta</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Yang terbina</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Iakan selamanya</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Selamat berjuang sahabatku</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Semoga ALLAH berkatimu</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kenangan indah bersamamu</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Takkan kubiar dia berlalu</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Berjuanglah hingga ke akhirnya</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dan ingatlah semua ikrar kita</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hati ini sayu mengenangkan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sengsara di dalam perjuangan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Jiwa ku merana dan meronta mengharapkan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kedamaian dan jua ketenangan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tetapi kuatur pada hakikat</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Suka dan duka dalam perjuangan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Perlu ketabahan dan kekuatan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Keteguhan hati berlandaskan iman</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<i>Nota hujung: Teman, moga kita ketemu di Mesir ya! Doakan moga aku dapat ke sana! Kalau tidak di sana pun, kita bertemu di syurga, insya-ALLAH! Aku sayang kalian kerana ALLAH! :)</i></div>
</div>
<span class="fullpost"> </span></div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-18586610022464367152011-05-06T15:15:00.000-07:002012-05-03T06:30:21.939-07:00Berjalan Tanpa Henti<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-uvjE-dPeuqc/TcR664x-TqI/AAAAAAAABkI/T4WY3NdgV4Q/s1600/rumahku.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5603738988448730786" src="http://4.bp.blogspot.com/-uvjE-dPeuqc/TcR664x-TqI/AAAAAAAABkI/T4WY3NdgV4Q/s320/rumahku.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><span style="font-size: 85%;">Ini gambar rumah aku (Bytiey) setelah di<i>updrade</i> dan diberi sentuhan baru</span></div>
<br />
Bismillah. Dengan nama ALLAH aku mulakan cicipan berupa tulisan yang lahir daripada tarian jari-jemariku di papan kekunci komputer riba ini. Moga ia datang daripada fikiran yang waras dan dipandu wahyu. Tidak mahu tulisanku kurang enak dibaca orang lain apatah lagi menyesatkan mereka. Alangkah, ia bakal jadi bahan bakar api neraka buat diriku! Minta jauh!<br />
<br />
Alhamdulillah, blogku yang buruk ini berisi semula. Setelah agak sekian lama aku tak men'camek' dan mencoret sesuatu di sini, kali ini semacam ada suatu semangat baru. Di tambah dengan keghairahan adik²ku, <a href="http://jihahphotography.blogspot.com/">Yah</a> dan <a href="http://sofiyyahpiyah.blogspot.com/">Piyah</a> berblog sakan. Perasaan <span style="font-style: italic;">jealous</span> itu datang dengan sendirinya. Aku yang telah lama dan punya banyak pengalaman berblog ini pula terasa seolah orang baru, <span style="font-style: italic;">newbie</span> atau<span style="font-style: italic;"> freshie</span> dalam dunia serba canggih ini. Janggal! Itulah sebetulnya!<br />
<br />
Mahu tidak mahu, aku mesti menulis! Kata mahu jadi seperti Dr. Abdullah Naseh Ulwan, malah mahu gantikan tempatnya, menulis buat ummah. Sangat jauh sekali! Menulis di blog pun malas, apatah lagi mahu menulis buku! Tapi di Facebook rajin pula aku menulis. Kadang² komen aku agak panjang lebar sehingga pernah <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000046071607">Ismael Ibrahim</a>, sahabatku yang kini mengaji di MTT bagi menduduki STAM tahun ini berkata bahawa beliau perlu memberi markah untuk karanganku di satu post di Facebook.<span class="fullpost"><br />
<br />
Barangkali sudah sunnah orang yang menulis. Kadang</span>²<span class="fullpost"> rasa rajin, kadang</span>²<span class="fullpost"> pula malas. Futur sebetulnya. Dan agak lama juga </span><span class="fullpost">aku </span><span class="fullpost"> futur dalam ber<span style="font-style: italic;">blogging</span> ini seperti <a href="http://munauzaattakiri.blogspot.com/2009/09/aku-sudah-futur.html">entri</a> yang pernah aku utarakan dulu. Istiqamah atau thabat dan futur seolah</span>²<span class="fullpost"> sedang berlari-lari dalam acara lari berganti 100 meter di kejohanan Sukan Komanwel. Seperti juga Islam yang Nabi ibaratkan semacam roda. Sekali di atas dan sekali di bawah, seterusnya di atas dan di bawah semula. Maka nasihat Nabi ialah 'faduuru ma'al Islam,' berputarlah bersama² dengan roda Islam. Itulah yang bakal menyelamatkan kita dan insya-ALLAH, kita mampu menggarap syafaatnya kelak!<br />
<br />
Boleh dikatakan yang semangatku untuk berblog sudah hilang di bawa angin lalu. Entahlah, aku pun tak tahu di mana silapnya. Entah mengapa rasa malas dan futur itu selalu hadir. Tanpa diundang apatah lagi menghantar surat jemputan, ia tetap juga datang bertandang bagai orang yang tidak punya malu. Barangkali memang sudah lumrah kehidupan. Kerana dalam banyak hal yang lain juga aku mengalami rasa yang sama, malas dan futur!<br />
</span><span class="fullpost"><br />
</span> <br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-9NMMm_x2EJ0/TcSDULuKt8I/AAAAAAAABkQ/pcrzEqxirnA/s1600/byteiy.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5603748219122792386" src="http://1.bp.blogspot.com/-9NMMm_x2EJ0/TcSDULuKt8I/AAAAAAAABkQ/pcrzEqxirnA/s320/byteiy.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 214px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><span style="font-size: 85%;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Bytiey/143192275703720"> </a>Ini barulah </span><span style="font-size: 85%;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Bytiey/143192275703720">Bytiey</a> yang sebenar! Lihat video promo Hijrah <a href="http://www.facebook.com/video/video.php?v=2025147633194&oid=143192275703720&comments">di sini</a>.<br />
</span></div>
<span class="fullpost"><br />
Siapa yang tahu apa ubat kepada dua penyakit itu? Berdoakah? Bersolat Hajatkah? Bertahajjudkah? Hadir ke masjid/suraukah? Banyakkan membaca al-Quran dan bacaan</span>²<span class="fullpost"> lain yang bermanfaatkah? Atau apa? Kalau ada jawapannya, beritahu aku sekarang! Sekarang juga aku mahu amalkannya!<br />
</span><span class="fullpost"><br />
Soalnya bukan pada orang yang mahu membaca, </span><span class="fullpost">tapi pada orang yang membuatkan orang lain boleh membaca. Iaitu kalau dalam konteks blog ini maka akulah orangnya! Maka silapnya ialah individu penulis. Blog ibarat rumah. Maka siapa lagi yang bertanggungjawab ke atas rumah itu kalau bukan tuan rumahnya. Takkan pengunjung dan tetamu pula yang perlu berperanan mengawal selia dan mengurus rumah itu! Maka silap di sini ialah silap aku. Maafkan aku semua atas kesilapan aku yang sepatutnya tidak berlaku ini!<br />
<br />
Orang lain semua selalu <span style="font-style: italic;">update</span> blog mereka sampai saat ini ke? Tak. Tapi itu dia punya pasallah. Blog dia, ikut suka dialah nak <span style="font-style: italic;">update</span> atau tak. Kita hanya pengunjung dan tetamu sahajakan? Takkan nak masuk campur dan tolong kemaskan rumah serta atur semula kedudukan perabot rumah orangkan? Analoginya mudah! Dan contoh mudah juga sudah ada, <a href="http://cucudagang.blogspot.com/">Ablem</a>!<br />
<br />
Banyak tak lagi yang aku tulis ni? Rasa macam mengarut je. Hehe.. Maklumlah, baru <span style="font-style: italic;">first time</span> boleh tulis </span><span class="fullpost">semula </span><span class="fullpost">kat blog. Agak lama juga blog ini terbengkalai. Kali terakhir menulis sebelum ini ialah tahun lepas. Akhir bulan Oktober. Bermakna sudah 7 bulan aku tidak berblog! Huh! Lama betul! Tak mengapa, biasalah tu. Sibuk la sangat kan? Mengalahkan YB. Ahmad Razif Abdul Rahman pula! Haha.. Tiba² tersebut nama beliau! Maaf ya YB! Nanti dah dapat dato' (Bukan datuk yang dapat cucu tu ya!) atau dapat jadi MB Terengganu, bagilah kereta YB yang berlambak tu kat saya satu ya! Anak sulung YB yang baru umur 20 tahun tu pun boleh dapat 2 bijik kereta, takkan saya 1 bijik pun tak boleh? Haha.. Sekadar gurauan yang serius! Jangan ambil <span style="color: #99ff99;"><span style="color: #3333ff;">hati</span> </span></span><span class="fullpost"><span style="color: #33ff33;">ringan</span> ya YB!</span><span class="fullpost"><br />
<br />
Itulah sahaja dahulu sekadar nukilan pertama untuk kali ini. Harapnya akan ada lagi entri lain selepas ini. Kalau tak ada, tak tahulah nak kata apa. Cakap banyak tak guna, tembak orang pun tak kena. Kepada yang terasa hati, terasa limpa atau terasa pedal, sila maafkan aku! Aku hanya bercanda dan sekadar berbual kosong di pagi hari! "Mayang Subuh belaka dop lagi nim?" tanya aku dalam hati.<br />
<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-UJPJT1u7byM/TcSHORX8B2I/AAAAAAAABkY/kr0Fd5hUIBk/s1600/P4200625.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5603752515607463778" src="http://4.bp.blogspot.com/-UJPJT1u7byM/TcSHORX8B2I/AAAAAAAABkY/kr0Fd5hUIBk/s320/P4200625.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><span style="font-size: 85%;">Contoh usahawan berjaya (Menurut Yah di laman sosial <a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=197629573614352&set=a.187420931301883.41176.100001019323512&type=1&ref=nf">Facebook</a>)! Ekeke..</span></div>
<span class="fullpost"><br />
<br />
<i>Nota hujung: Untuk mendapatkan berita terkini dan perkembangan terbaru penulis merangkap pemilik blog, anda cuma perlu ushar beliau punya <a href="http://www.facebook.com/nasehulwan">Facebook</a>. Juga sebenarnya tajuk entri ini ialah Memulakan Langkah yang Pernah Terhenti. Namun setelah difikirkan semula, terasa terlalu panjang dan membosankan, akhirnya ditukar dengan tajuk di atas. Sekian! Harap maklum!</i><br />
</span></div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-76523697017491991272010-10-24T07:38:00.000-07:002010-11-14T14:18:27.541-08:00Selamat Hari 'Tua', Idolaku!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCnNVmnL3cI/AAAAAAAABe4/CDe6oeA6AOY/s1600/DSC03057.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCnNVmnL3cI/AAAAAAAABe4/CDe6oeA6AOY/s1600/DSC03057.JPG" alt="" border="0" /></a><br />Bismillahir rahmanir rahim.<br /><br />Aku mulakan cacatan kali ini dengan nama ALLAH, pencipta sekalian alam. Agar catatanku tidak tersasar dan cenderung kepada mensyirikkanNya. Kerana aku tahu bahawa syirik adalah sebesar2 kezaliman.<br /><br />Semalam (23 Oktober 2010) merupakan hari lahir <a href="http://ibnugharib.blogspot.com/">Ayoh</a>, atau lebih mesra dengan panggilan Ustaz Ya di kalangan orang kampung dan rakan2nya. Semalam genaplah umurnya 50 tahun. Sudah setengah abad dia berada muka bumi ALLAH ini. Sudah boleh buat sambutan jubli emas! hehe.. Moga umurnya umur yang berkat. Walaupun umurnya 'nampak' tua, namun di mataku beliau tetap muda. Wajahnya dan fizikalnya langsung tidak menunjukkan 'ketuaannya'. Ayoh masih kuat untuk berjalan ke sana ke mari. Mungkin jiwa mudanya menjadikannya tampak muda sentiasa. Aku doakan moga Ayoh dipanjangkan umur dalam keberkatan dan dimurahkan rezeki yang halal. Moga hidup Ayoh bahagia bersama keluarga tersayang, diredai dan dirahmati oleh ALLAH. Moga Ayoh terus gagah untuk berlayar di medan dakwah dan siasah!<br /><br />Sesiapa saja pasti mempunyai seorang ayah. Hanya seorang ayah, bukan berorang2. Jadi peliharalah ayah kita sebaik2nya. Berbuat baiklah selagi mereka masih hidup. Hargailah keberadaan dan jasa mereka. Jangan sekali2 menderhakai mereka. Jika mereka sudah tiada, berdoalah untuk mereka dengan doa yang diajar oleh al-Quran, "Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani soghiro". Doakan kesejahteraan mereka. Aku tidak pernah lupa untuk berdoa dengan doa itu setiap kali sesudah solat. Apapun, ketaatan kepada makhluk tidak mutlak, sedang taat kepada ALLAH dan RasulNya adalah mutlak! "La to'ata li makhluqin fi ma'siatil kholiq", tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada pencipta yakni ALLAH. Sila baca surah Luqman untuk secara <i>detail</i>nya.<br /><br /><span class="fullpost"><b>DIALAH SATU-SATUNYA AYAHKU</b><br /><br />Aku juga punya ayah, seperti kamu yang membaca dan kamu yang di luar sana. Ayahku bernama Zakaria bin Dagang. Nama beliau cukup unik kerana bernamakan Nabi ALLAH Zakaria yang sangat mulia hayatnya. Moga2 hidup Ayoh semulia Nabi Zakaria. Namanya juga unik kerana berbinkan Dagang. Dagang bermaksud asing. Aku teringat masa kecilku dulu, seringkali aku diejek dengan Nasi Dagang. Rasa kelakar pula bila sesekali terkenangkannya.<br /><br />Bercerita tentang Ayoh, Ayoh seorang yang sangat penyayang dan prihatin. Beliau sanggup menghantarku setiap hari ke sekolah sejak aku dibenarkan berulang dari rumah ke sekolah, bermakna tidak perlu duduk di asrama. Aku masih ingat ketika mana aku 'sakit' pada kira2 bulan November tahun lepas. Selepas saja mengetahui yang aku 'sakit' pada pagi itu, tengah harinya Ayoh terus mendapatkan tiket bas ke Seremban. Ayoh menaiki bas seorang diri <i>on the spot</i> semata2 kerana ingin menjemputku di Nilai yang sedang 'sakit'. Hari itu juga iaitu pada malamnya Ayoh membawaku pulang ke Terengganu. Dan itulah kali terakhir aku menjejakkan kaki di bumi Nilai. Ayoh juga seorang yang sangat-sangat pemurah. Hampir setiap hari di pejabat, pasti ada yang yang datang meminta sedekah, walaupun Ayoh ketiadaan duit dan dia memang bukan seorang yang kaya dan punya banyak duit, tapi tetap diberinya pada orang yang meminta itu paling kurang RM50. Ayoh selalu menceritakan kami perihal kemurahan hatinya supaya kami dapat mengikut jejaknya.<br /><br /><b>MENTARBIAH ANAK-ANAK</b><br /><br />Dalam mendidik anak2 Ayoh cukup tegas. Kami adik-beradik sudah biasa dengan penampar, sepak terajang, rotan dan kena halau keluar rumah. Dulu memang aku tidak faham kenapa Ayoh begitu 'bekeng' (garang) sekali. Kadang2 aku pernah rasa macam Ayoh tak sayangkan aku. Dulu masa kena marah dengan Ayoh, mesti aku rasa macam nak bunuh diri (hehe..). Entah kenapa asyik aku saja yang kena pukul, kalau aku bergaduh dengan adik-beradik lain pasti aku yang dimarahi. Agaknya beliau sayang aku lebih kot! Benarlah kata orang, marah tanda sayang bukan benci. Kalaulah Ayoh bencikan aku, pasti telah lama dibuangnya aku ke laut. Memang aku agak nakal sewaktu kecil dulu, suka sangat melawan kata Ayoh. Hari ini barulah aku faham kenapa Ayoh cukup tegas terhadap kami.<br /><br />Walaupun begitu Ayoh juga seorang yang mesra dan kelakar. Ada saja point lawaknya bila bercakap dengan kami. Antaranya selalu dia bagitahu kami, "Sekolah arab (agama) saja ja, tapi tak boleh harap". Arab dan harap bunyinya lebih kurang saja dalam slang Terengganu. Itu yang menjadikannya kelakar. Satu lagi Ayoh selalu bagitahu bila dia tanya pendapat orang lain, "Hoh, gwane (macam mana)? Berapa pendapatan sebulan?" Kelakarnya Ayoh membuatkan kami tidak kering gusi dan kadang2 pecah perut.<br /><br /><b>PEJUANG YANG TAK KENAL ERTI PENAH LELAH</b><br /><br />Ayoh seorang pejuang yang aku paling kagumi. Kerana apa? Kerana dia paling dekat denganku. Dia yang aku nampak siang malam bekerja untuk jemaah dan parti. Ayoh bergelar murobitun sejak muda lagi. Ayoh bekerja di Pejabat Perhubungan Pas Negeri Terengganu sejak sebelum Pas memerintah Terengganu lagi iaitu pada tahun 1999. Banyak kali juga kami diajak 'berkunjung' ke sana. Ayoh suka mengajak anak2nya ke program parti. Itulah cara dia mentarbiah kami. Program ceramah, majlis2 parti, kuliah2 di surau sudah menjadi kebiasaan kepada kami. Sejak kecil lagi kami 'dipaksa' menghadiri itu semua. Rasanya akulah yang paling kerap mengikutnya ke mana saja, hampir setiap muktamar tahunan pas aku hadiri. Program2 parti dan Pasti di luar Terengganu asyik muka aku saja yang mengikut. Selepas Pas menang di Terengganu, Ayoh bekerja pula di Wisma Darul Iman, sebagai Pengarah Urusetia Penerangan Negeri Terengganu. Selepas Pas kalah pada tahun 2004, Ayoh kembali ke Pejabat Pas di Taman Seri Intan.<br /><br />Hampir seluruh hidup Ayoh dihabiskan untuk perjuangan Islam. Malah duitnya juga banyak habis kerana semua itu. Ayoh juga bercita2 untuk mewakafkan seluruh anak2 dan isterinya untuk perjuangan Islam. Alhamdulillah, cita2nya itu sudahpun jadi realiti. Insya ALLAH, walaupun Ayoh sudah tiada nanti, kami akan tetap bersama perjuangan Islam dan menggantikan Ayoh suatu hari nanti!<br /><br /><b>PILIHANRAYA DAN KONTROVERSI</b><br /><br />Beberapa hari yang lepas, seorang sahabatnya bertanyakannya berkenaan piliharaya umum yang katanya pasti akan dimenangi oleh Pas nanti. Tanyanya pada Ayoh, siapa calon wakil rakyat Seberang Takir (merujuk kepada anak2nya yang ketika itu ada <a href="http://www.facebook.com/SuhailNana">Abang</a>, <a href="http://cucudagang.blogspot.com/">Ablem</a> dan aku). Ayoh menunjukkan isyarat tangannya menghalaku. Memang aku rasa tak layak. huhu.. Siapalah aku ini kan? Mungkin itu satu harapannya terhadap kami. Namun bagiku, menjadi wakil rakyat atau tidak itu tidak penting, yang pentingnya ialah Islam menang.<br /><br />Bercakap tentang pilihanraya, masihku ingat bagaimana ketika 2 tahun lepas iaitu tahun 2008, berlaku kekecohan di kalangan penyokong dan pendokong Pas di Seberang Takir. Di mana mereka mahukan Ayoh menjadi calon Pas ketika itu dan tidak bersetuju dengan kehadiran calon dari PKR yang tidak kenal hujung pangkal. Ayoh begitu kuat bekerja ketika itu sampai 'demam ke diri'. Memang kecoh masa tu. Sehingga Tuan Guru Presiden Pas terpaksa turun ke Seberang Takir bagi menjernihkan kekeruhan. Sampai mereka berkabung 3 hari kerana tidak bersetuju dengan calon PKR yang tak tahu apa2 itu. Bagiku sendiri memang beliau tidak layak menjadi calon, tapi apakan daya, perlu wala' saja pada pimpinan.<br /><br />Ayoh ceritakan padaku, sampai ada seorang sahabat Ayoh yang mahu sponsor Ayoh untuk jadi calon bebas. Alhamdulillah, selepas itu penyokong Pas dapat menerima kenyataan dan bekerja seperti biasa. Ketika hari penamaan calon, aku hantarkan mesej pada Ayoh sehingga mengalirkan air mata jernihnya, "Tuhan ingin menguji kita dengan ujian getir ini. Tuhan ingin lihat siapa yang terus thabat dan siapa yang akan futur. Terus thabatlah kerana perjuangan tidak memerlukan kita tetapi kita memerlukan perjuangan sebagai modal kita di akhirat kelak." Sahabatnya, Ustaz Ridzuan Hasyim yang membacanya juga turut sebak. Aku mengagumi Ayoh kerana sikap BERANI GAGALnya. Walaupun dia tahu yang Seberang Takir merupakan kubu kuat Umno namun dia tidak pernah putus asa untuk mencuba. 2 kali Ayoh bertanding di Dun Seberang Takir iaitu ketika PRU ke-10 (1999) dan PRU ke-11 (2004) namun kedua2 percubaannya gagal. Ayoh pernah 'menang' pada PRU ke-10 di peringkat rakyat namun selepas dicampur dengan undi pos, Ayoh kalah dengan majoriti 500 lebih.<br /><br /><b>MESEJ ISTIMEWA BUATNYA</b><br /><br />Aku <i>post</i>kan di <i>wall</i> <a href="http://www.facebook.com/nasehulwan">Facebook</a> milikku, "Sanah helwah ya abuya (<a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000290315749">Zakaria Dagang</a>)! Moga kualiti amal seiring kuantiti umur! Ingat, semakin bertambah umur bermakna semakin dekat kita untuk bertemu denganNya! Terima kerana menjadi insan paling istimewa dalam hidupku! Juga atas tarbiah Ayoh kepada Asih selama ke ni! Moga kita dipertemukan dalam jannah yang dijanjikan buat orang beriman! Ameen =)." Dia membalasnya dengan kata2 yang cukup indah! Begini katanya, "Terima kasih anakku. Ameen. Ayah juga bangga menjadi ayah kepada anak2 yang soleh."<br /><br />Ketika Hari Bapa yang disambut di seluruh dunia yang lepas, aku hantarkan mesej kepadanya yang berbunyi: "Selamat hari ayah buat Ayoh tercinta, Ustaz Zakaria Dagang. Terima kasih atas kasih-sayang dan maaf atas khilaf anakmu! Asih tidak punya ramai ayah, andalah satu2nya yang Asih ada di dunia ini. Asih bangga jadi anak Ayoh, anak pejuang!"<br /><br />Akhirnya, aku ucapkan jutaan terima kasih atas segalanya kepada idolaku sepanjang zaman, Ayoh. Maafkan segala khilafku selama ini. Aku tahu aku punya banyak dosa terhadap Ayoh. Jika Ayoh membaca tulisanku ini (dan aku yakin dia pasti membacanya!), saksikanlah bahawa aku sangat menyayanginya, jauh lebih aku sayang pada perjuangan Islam, kerana tanpa Ayoh mana mungkin aku kenal apa itu perjuangan Islam!<br /><br />Sekian, Wassalam.<br /><br />Ikhlas,<br />Anakmu.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCnNUKM7CqI/AAAAAAAABeg/tZnDpVi-DZg/s1600/DSC02401.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCnNUKM7CqI/AAAAAAAABeg/tZnDpVi-DZg/s1600/DSC02401.JPG" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCnNVDVSabI/AAAAAAAABew/PlITbPusnKA/s1600/DSC02875.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCnNVDVSabI/AAAAAAAABew/PlITbPusnKA/s1600/DSC02875.JPG" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCnNUpmLpTI/AAAAAAAABeo/odFhhb91y9s/s1600/DSC02528.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCnNUpmLpTI/AAAAAAAABeo/odFhhb91y9s/s1600/DSC02528.JPG" alt="" border="0" /></a><br /><br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-58139577613043606172010-10-22T13:45:00.000-07:002010-10-26T06:08:01.269-07:00Selamat Hari Raya 'Idul-Fitri!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TMHm7hse8LI/AAAAAAAABg0/2B9UgsYFR4w/s1600/raya2+copy.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 250px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TMHm7hse8LI/AAAAAAAABg0/2B9UgsYFR4w/s400/raya2+copy.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530955727719297202" /></a><br />Selamat hari raya ku ucapkan buat semua yang mengenali diri ini:<br /><br />- Keluarga dan sanak-saudara<br /><br />- Jiran tetangga dan rakan sekampung<br /><br />- Sahabat sejemaah<br /><br />- Para guru<br /><br /><span class="fullpost">- Rakan se-pasti alHijrah<br /><br />- Rakan se-Darul Taqwa<br /><br />- Rakan se-Darul Quran<br /><br />- Rakan se-SMASZAL<br /><br />- Rakan se-SMAASZA<br /><br />- Rakan se-UIA<br /><br />Dan semualah!<br /><br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-75551373993459500202010-10-01T01:07:00.000-07:002010-10-26T06:08:41.322-07:00Dari Blog Zakaria Dagang 3<b>Himpitan HIMPIT</b><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TKWYN8NgqlI/AAAAAAAABgc/UodARDCzboM/s1600/DSC01203.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TKWYN8NgqlI/AAAAAAAABgc/UodARDCzboM/s320/DSC01203.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5522987883308296786" /></a><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Lima cucu Dagang dalam HIMPIT 2008</span></div><br />Hari ini bermula secara rasmi Himpunan Pemuda Islam Terengganu (HIMPIT) edisi 2009 yang disebut sebagai HIMPIT 10K. Majlis perasmiannya akan berlangsung pada jam 10.30 pagi di Dataran Tok Guru, Geliga, Kemaman. Ia akan disempurnakan oleh Ketua Dewan Pemuda PAS Pusat, Ustaz Nasrudin Hassan Tantawi.<br /><br />Malam tadi ketika saya bersama keluarga dalam perjalanan ke lokasi HIMPIT, kami bertemu dengan rombongan-rombongan yang terdiri daripada para pemuda menuju arah dan tujuan yang sama. Ada yang berkereta dan tidak kurang pula berkonvoi dengan motosikal.<br /><br />Kenangan HIMPIT pada tahun lepas di Pantai Cendering, Kuala Terengganu sangat manis buat saya sekeluarga. Kesemua lima orang anak lelaki saya terlibat sebagai peserta dalam program besar itu. Kami berbangga dengan mereka yang sungguh bersemangat untuk menyertainya.<br /><br /><span class="fullpost">Tetapi sayangnya pada tahun ini 'rekod' itu tidak dapat diulangi apabila dua daripada mereka berhalangan kerana sedang belajar; seorang di luar negara dan seorang lagi di sebuah sekolah berasrama penuh yang tidak berkebetulan dengan masa pulang.<br /><br />Himpitan HIMPIT ini begitu kuat terhadap anak-anak dan keluarga kami. Anak kelima kami yang sedang menuntut di sebuah institusi pengajian tinggi (IPT) di negara ini terlalu teruja dengan HIMPIT ini. Walaupun bukan masa cuti, dia beria-ia benar untut turut menyertai HIMPIT kali ini, sehingga dua tiga malam sebelum ini dia tidak dapat tidur. Sehingga apabila dia diizinkan untuk pulang bagi bersama adik-beradiknya yang lain menyertai HIMPIT ini, barulah dia kembali ceria. Awal pagi tadi, kira-kira jam 3.00 pagi, dia selamat tiba di Kemaman untuk bersama-sama berHIMPIT.<br /><br />Oleh kerana sasaran penyertaan HIMPIT pada tahun ini sangat besar, maka kami mengerahkan seluruh ahli keluarga kami supaya turut serta. Semua anak-anak saudara kami yang lelaki yang berumur 15 tahun ke atas dikerah ke program ini. Alhamdulillah, sebahagian besar dari mereka telah memberikan komitmen yang tinggi untuk bersama-sama.<br /><br />Begitu juga dengan adik-adik lelaki kami. Empat orang yang masih pemuda, semuanya akan bersama-sama dalam HIMPIT ini. Salah seorang dari mereka yang tinggal di Muar, Johor juga akan turut serta.<br /><br />Inilah yang mampu kami lakukan dalam usaha untuk mewakafkan seluruh keluarga kepada perjuangan Islam. Merekalah diletakkan harapan sebagai penerus kepada perjuangan ini. Semoga HIMPIT ini mampu menyuntik semangat dan daya juang kepada mereka.<br /><br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-5272712778924345462010-10-01T00:56:00.000-07:002010-10-26T06:08:50.875-07:00Dari Blog Zakaria Dagang 2<div align="left"><b>Tahniah Abdul 'Alim dan Nasih!</b><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_Ti_oKm1NssA/Su08GoVBy0I/AAAAAAAABZA/XAZMdoXmJfw/s400/011120093291.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_Ti_oKm1NssA/Su08GoVBy0I/AAAAAAAABZA/XAZMdoXmJfw/s400/011120093291.jpg" border="0" alt="" /></a><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Abdul 'Alim dan Nasih Ulwan bersama hadiah masing-masing</span></div><br />Himpunan Pemuda Islam Terengganu (HIMPIT) di Kemaman sudah berlalu dengan jayanya. Program kali ini dilihat lebih meriah dari tahun-tahun yang lalu dengan penyertaan yang ramai dari kalangan para pemuda di negeri ini.<br /><br />Semangat para peserta juga dilihat berkobar-kobar, terutamanya melalui Ikrar dan Sumpah Pemuda yang diketuai oleh Ketua Penerangan Dewan Pemuda PAS Negeri Terengganu, Ustaz Mohd Hanafi Abdul Aziz selepas majlis perasmian.<br /><br />Walaupun ada sebahagian peserta yang 'terpaksa' pulang awal, tetapi kemeriahannya tidak terjejas. Majlis yang dirasmikan pembukaannya pada pagi Jumaat oleh Ketua Dewan Pemuda PAS Pusat, Ustaz Nasrudin Hassan Tantawi itu ditutup secara rasmi oleh Timbalan Pesuruhjaya PAS Negeri Terengganu, Haji Mohd Abdul Wahid Endut menggantikan Pesuruhjaya pada tengah hari Sabtu.<br /><br /><span class="fullpost">Alhamdulillah, dua orang anak kami yang menyertai HIMPIT kali ini telah berjaya dalam acara yang disertai. Abdul 'Alim telah muncul sebagai johan dalam Pidato Politik dan Muhammad Nasih Ulwan mendapat tempat ketiga dalam Karaoke Nasyid.<br /><br />Abdul 'Alim yang menyampaikan pidato dengan tajuk "Peranan Pemuda" telah mengalahkan tujuh peserta lain yang mewakili setiap Kawasan dalam negeri ini. Beliau telah dipilih secara bidan terjun (15 minit sebelum majlis berlangsung) apabila wakil Kuala Nerus yang ditetapkan awal berhalangan.<br /><br />Sementara itu, Muhammad Nasih Ulwan yang mengalunkan lagu "Menanti Di Barzakh" yang dipopularkan oleh Kumpulan Far East mendapat tempat ketiga daripada 18 orang peserta pertandingan itu.<br /><br />Tahniah anak-anakku atas kejayaan itu. Berbaloilah kami sekeluarga berkampung di Kemaman selama dua malam satu hari untuk turut bersama berHIMPIT.<br /><br /></span></div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-78469938609409733872010-09-07T01:24:00.000-07:002011-05-08T22:05:43.612-07:00Dari Blog Abdul 'Alim Zakaria 2<a href="http://2.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TLGIj-wDYEI/AAAAAAAABgk/yvt57WJ5J98/s1600/DSC02778.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5526348369481654338" src="http://2.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TLGIj-wDYEI/AAAAAAAABgk/yvt57WJ5J98/s320/DSC02778.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<b>..Sanah Helwah Ya Akhuya..</b><br />
<br />
Friday, January 2, 2009<br />
<br />
Hari ini hari jumaat yang merupakan penghulu segala hari (sayyidul ayyam). Mengikut kalendar masehi hari ini bertarikh 2 Januari 2009..<br />
<br />
Pada tanggal 2 Januari 1991 yang lalu, lahirlah seorang bayi lelaki yang comel. Kelahirannya disambut penuh syukur oleh kedua ibu dan ayahya. Ayahnya menyambutnya dengan laungan azan dan iqamah di telinga kanan dan kirinya, manakala si ibu sempat tersenyum gembira walaupun baru saja selesai 'berperang dengan maut' sebentar tadi..<br />
<br />
Selang beberapa hari, tibalah giliran mereka memberi nama kepada si anak. Si ibu mencadangkan agar diletakkan nama Abdullah Nasih Ulwan - seorang ulamak murabbi yang terkenal di seluruh dunia. Mungkin barang kali kerana si ayah amat meminati buku-buku karangan Syeikh Dr. Abdullah Nasih Ulwan terutamanya Tarbiatul Aulad menbuatkan si ibu memberi nama seindah itu kepada anak mereka yang baru lahir itu. Ataupun boleh jadi besarnya harapan si ibu agar anaknya menjadi seperti Dr. Abdullah Nasih Ulwan apabila dewasa kelak..<br />
<br />
Apabila nama tersebut diketengahkan, timbul khilaf di kalangan kedua-dua mereka. Hal ini berlaku kerana abangnya yang merupakan anak ketiga pasangan ini telah diberi nama 'Abdullah' di depannya. Setelah berbincang, mereka sepakat meletakkan nama 'Muhammad' di depannya bagi menggantikan 'Abdullah'. Maka diberilah nama Muhammad Nasih Ulwan kepada anak yang kian membesar itu..<br />
<br />
<span class="fullpost">Setelah ditarbiah dan diasuh dengan tarbiah Islamiah oleh kedua ibu dan ayahnya, tatkala anak ini berusia 5 tahun, mereka bertekad menghantar anak mereka ke Pasti Al-Hijrah, Kg. Duyung, Seberang Takir. Tamat pendidikan peringkat pra-sekolah, ayahnya kemudian menghantarnya ke Madrasah Darul Taqwa, Batu Enam. Setelah 5 tahun di situ, beliau terus menyambung pengajian peringkat menengah di Ma'had Darul Quran, Masjid Rusila. Kemudian beliau berpindah ke Sekolah Menengah Agama Sultan Zainal Abidin, Ladang (SMASZAL) selama 3 tahun sebelum ke Sekolah Menengah Agama (Atas) Sultan Zainal Abidin (SMAASZA), Batu Burok..<br />
<br />
Setelah terdapat beberapa masalah dalaman di situ, beliau tidak dapat meneruskan pembelajaran di sekolah agama yang tertua di negeri Terengganu itu. Hal ini kerana 'masalah' tersebut telah membuatkannya terganggu dan tidak dapat fokus sepenuhnya. Walaupun pada tahun tersebut beliau sepatutnya akan mengambil peperiksaan Sijil Tinggi Agama Malaysia (STAM), akan tetapi beliau terpaksa akur dengan takdir Ilahi. Bukan itu saja, yang paling menyedihkan beliau terpaksa 'mengorbankan' impiannya untuk menyambung pengajian di Universiti Al-Azhar, Mesir..<br />
<br />
Kini, berkat doa semua pihak dan pertolongan daripada Allah Taala beliau sudah beransur pulih dari 'masalah' yang menghantui dirinya selama hampir 4 bulan lamanya. Cuma ada lagi sikit "hawe-hawe" kata orang Terengganu. Sekarang beliau meneruskan pengembaraan ilmu di Pusat Asasi Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (Cenfos-UIAM), Nilai, Negeri Sembilan..<br />
<br />
Hari ini genaplah usianya 18 tahun. Sebagai seorang abang yang sentiasa prihatin, aku senantiasa mendoakan kesejahteraan buat dirinya dan semoga beliau tabah menghadapi segala ranjau dan ujian dalam kehidupan yang sementara ini. Abang Lim doakan semoga Aceh panjang umur, dimurahkan rezeki, sukses sokmo, jadi anak soleh kebanggan mak ayah dan terus thabat dalam platform dakwah, insya Allah. Yang paling utama, harapan mak, ayah dan abang-abang ingin melihat Aceh menjadi NASIH ULWAN yang sebenar suatu masa nanti..<br />
<br />
</span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-29405892401884411452010-09-06T10:24:00.000-07:002010-10-26T06:09:18.239-07:00Dari Blog Zakaria Dagang<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_Ti_oKm1NssA/SatMLbd2YcI/AAAAAAAAAmE/tk2SoRUqy_c/s400/010320091915.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_Ti_oKm1NssA/SatMLbd2YcI/AAAAAAAAAmE/tk2SoRUqy_c/s400/010320091915.jpg" border="0" alt="" /></a></div><br />02 MAC 2009<br /><br /><b>Nasib Nasih</b><br /><br />Anakku, Muhammad Nasih Ulwan yang pulang bercuti sejak Jumaat lalu kelihatan sangat ceria dan aktif sekali memanfaatkan waktu bernilainya itu. Banyak sekali kerja dan kegiatan yang dilakukannya sepanjang beberapa hari ini.<br /><br />Hari ketiga (Ahad) keberadaannya di rumah, beliau ditakdirkan mengalami nasib yang sedikit malang. Petang semalam beliau terlibat dengan kemalangan jalan raya di Kampung Merbau Patah, tetapi tidaklah serius sangat. Bagaimanapun ia mengejutkan banyak pihak juga, terutama ahli keluarga dan rakan-rakan beliau.<br /><br />Telefon bimbit saya berdering bertalu-talu, panggilan dari anggota keluarga dan rakan-rakan saya untuk mengetahui perkembangannya. Kebetulan pula, dia terpaksa menunggu lama (hampir tiga jam) di Hospital Sultanah Nur Zahirah (HSNZ) Kuala Terengganu bagi menyelesaikan rawatan kakinya yang tercedera, termasuk proses x-ray.<br /><br /><span class="fullpost">Sesungguhnya musibah yang berlaku itu sudah tentu mempunyai hikmah yang tersendiri, bahkan lebih penting lagi ia merupakan kifarah dari Allah SWT ataupun mungkin juga Allah ingin mengangkat darjatnya.<br /><br />Semoga Nasih sabar menghadapi ujian yang sedikit ini dan kita doakan agar cepat sembuh untuk meneruskan keaktifannya, insya' Allah.<div><br /></div><div><img src="http://3.bp.blogspot.com/_Ti_oKm1NssA/SatMTGbFFgI/AAAAAAAAAmM/PZEdCsQ6YO8/s400/010320091914.jpg" border="0" alt="" style="display: block; margin-top: 0px; margin-right: auto; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px; " /></div><br /><br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-79973645101166515762010-09-06T07:10:00.000-07:002010-10-26T06:09:28.904-07:00Dari Blog Abdul 'Alim Zakaria<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_tu3FCtIW_Cw/SDuoEYtsa7I/AAAAAAAAACk/Dos-gC1eVWA/s320/4.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_tu3FCtIW_Cw/SDuoEYtsa7I/AAAAAAAAACk/Dos-gC1eVWA/s320/4.JPG" border="0" alt="" /></a><br />MONDAY, MAY 26, 2008<br /><br /><b>..Warkah Buat Adikku..</b><br /><br />Bismillahirrahmanirrahim...<br /><br />Semalam, aku berkesempatan menghantar seorang sahabatku pulang ke Malaysia. Dia ni boleh dikatakan rapat juga denganku, maklum lah aku mengenalinya sejak di bangku sekolah rendah lagi, kemudian kami sama-sama menyambung pengajian di peringkat menengah di sebuah sekolah agama milik swasta di Marang. (biarpun aku hanya mampu 'bertahan' selama 2 tahun je di situ) Walaupun dia ni sebaya dengan abangku, tapi aku cukup-cukup rapat dengannya lebih-lebih lagi beliau juga aktif dalam persatuan lepasan pelajar sekolah rendahku dulu. Beliau pulang semalam selepas tamat imtihan tahun 2 peringkat master yang diikutinya di Open Universiti, Kaherah..<br /><br />Berita kepulangannya ke Malaysia ni pun aku dapat tahu melalui adikku yang tinggal bersamanya di Darul Iman Students Hostel (DISH), Kompleks Hayyu Asyir. Kalau bukan kerana adikku yang menelefonku subuh semalam pasti berita ni tak sampai ke telingaku. Kebetulan pula salah seorang adikku di Malaysia diserang penyakit 'misteri' (lebih kurang penyakit buatan orang jugak la..), lalu berita tentang adikku ini diketahui oleh beliau, mungkin adikku yang tinggal bersamanya memaklumkan hal tersebut, tambahan pula sahabatku ini amat mengenali adik-beradikku terutamanya yang lelaki. Sebelum beliau pulang semalam, beliau memaklumkan kepada adikku supaya mengirimkan 'sesuatu' kepada keluargaku di Malaysia untuk diberikan kepada adikku yang sedang sakit. Bumi Mesir ni maklum sajalah, penuh dengan para masyayikh yang hebat-hebat serta pakar dalam segala bidang perubatan lebih-lebih lagi perubatan Islam..<br /><br /><span class="fullpost">Sebaik saja aku dimaklumkan oleh adikku, aku pun segera menghubungi seorang kawanku. Beliau amat rapat dengan salah seorang syeikh di Ma'hadku yang juga pakar dalam perubatan Islam. Aku mengajaknya pergi berjumpa syeikh tersebut di kediamannya yang tak jauh dari tempat tinggalku. Pada sebelah petang aku pun bergegas mencari sesuatu yang boleh dijadikan penawar untuk adikku yang sakit, aku membeli sekilo 1/2 zabib (kismis). Harapanku agar syeikh dapat membacakan ayat-ayat syifa' pada zabib tersebut supaya dapat menghilangkan 'sesuatu' dalam tubuh adikku yang mengganggu fikiran dan emosinya sejak berminggu yang lalu. Setibanya kami di sana, syeikh menyarankanku agar memberikan adikku madu lebah bukit yang dijualnya. Kata syeikh lagi, madu tersebut amat mujarab untuk semua penyakit baik luaran mahupun dalaman. Aku pun bersetuju tanpa memikirkan kosnya kerana kesihatan adikku lebih penting dari duit yang boleh didapati di mana-mana. Syeikh juga menghulurkan minyak habbatus sauda' untuk kegunaan luaran sambil memberikan petua-petua dan ayat-ayat yang perlu diamalkan serta bagaimana cara untuk menggunakan ubat dan madu tersebut..<br /><br />Usai perbincangan dengan syeikh, kami pun meminta diri dan beredar dari situ. Walaupun terasa agak letih, namun aku gagahkan jua diriku demi adikku, seperti dalam SMS yang dikirim oleh adikku di sini, "SEMANGAT UTK ADEK!!!". Lagi pun aku tak pernah lagi berkorban sebegini untuk adikku. Aku pun bersendirian menunggu bas untuk ke kompleks sambil kawanku pulang ke rumahnya. Sesampainya di sana aku ke bilik adikku dan kami terus packing ubat dan madu tersebut serta diselitkan sekeping nota. Kemudian kami menghantar kiriman tadi kepada sahabatku yang baik hati itu. Aku mengucapkan ribuan terima kasih atas kesudiannya meminta dan menerima kirimanku ini. Hanya Allah s.w.t saja yang dapat membalas jasa baik mu..<br /><br />Berbalik kepada kisah adikku tadi, sebenarnya beliau telah lama merasai sesuatu yang tidak kena dalam dirinya, buat itu tak kena, buat ni pun salah, semuanya jadi serba tak kena, tak dapat memberikan tumpuan pada pelajaran dan sebagainya. Dirinya mengalami tekanan yang amat dahsyat. Selepas orang tuaku membawanya pergi berjumpa seorang ustaz yang pakar dalam perubatan Islam di kampungku, barulah diketahui terdapat 'sesuatu' di dalam tubuhnya. Tambah ustaz lagi, mungkin adikku itu terkena buatan orang yang hasad dengannya. Adikku ini baru sahaja menduduki peperiksaan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) tahun lepas, dan mendapat keputusan yang amat memuaskan. Beliau merupakan pelajar yang sangat aktif berpersatuan di sekolahnya. Tambahan pula beliau tinggal di asrama, jadi banyaklah program-program yang diikutinya di sekolah. Beliau juga sering mengadakan usrah di kalangan kawan-kawannya walaupun kadang-kadang mendapat tentangan daripada pihak pentadbiran sekolah. Beliau juga sering melakukan pembaharuan di asrama sehingga menimbulkan rasa tidak puas hati di kalangan guru-guru dan pelajar-pelajar yang 'berhaluan kiri'. Tambahan pula beliau amat meminati politik dan sentiasa mengikuti arus politik tanah air, barang siapa yang cuba berhujah dengannya, pasti akan ditentangnya habis-habisan tanpa mengira darjat dan pangkat. Mungkin di kalangan mereka ini lah (tapi ni bukan suu' zhon ye?, jangan salah faham..) yang dengki kepada beliau sehingga menyebabkan beliau tersiksa jiwa menanggung sakit..<br /><br />Sebagai abang yang pernah menegur dan memahami kenakalan seorang adik, aku amatlah berharap agar adikku diberi kesihatan oleh Allah s.w.t dan diberi ketabahan dalam menempuh ujian dan dugaan yang amat berat ini. Mungkin dugaan ini adalah tarbiah daripada Allah kerana tanda kasih dan sayangNya kepadamu. Ingatlah, bahawasanya dengan cara inilah Allah dapat menunjukkan kasih sayangNya pada hambaNya untuk menguji samada kita sabar, redha ataupun sebaliknya. Dirimu adalah orang yang terpilih di kalangan berjuta hamba-hambaNya yang dibiarkan begitu saja dalam kelalaian dengan nikmat kesihatan tubuh badan yang Allah kurniakan. Harapanku agar apa yang ku kirimkan buatmu dapat memberi suntikan semangat kepadamu untuk terus berjuang dan menyambung pengajianmu ke peringkat yang lebih tinggi di Pusat Matrikulasi Universiti Islam Antarabangsa Malaysia pada 10 Jun ini. Teruskan berjuang, abangmu sentiasa di belakangmu..<br /><br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-41955300511926042042010-09-06T07:08:00.000-07:002010-10-26T06:09:43.906-07:00Dari Blog Hamidi Zamri<b>Coretan Buat Sahabatku...</b><div><b><br /></b>JIWA TERASING<br /><br />"Aku tahu aku memang keras kepala, susah ditegur", teringat satu post dr nya di Facebook..<br /><br />22 Nov yg lalu, beliau menemaniku ke Low Yatt. Kami turut ditemani oleh Adham dan Fatah. Setibanya kami di sana, jam telah menunjukkan 4.00pm.. Kami bergegas untuk mencari benda yang diinginkan.<br /><br />Setelah membeli benda yg diingini, kami bergegas untuk menunaikan solat Asar. Adham dan Fatah telah jauh ke hadapan. Saya dan beliau memutuskan untuk solat asar di Low Yatt sahaja. Perut mula berkeroncong.. X kan nak tunggu sampai Nilai baru nak makan, jauh 2.. huhu<br /><br />Aku mencadangkan untuk makan di KL Sentral sahaja.. "Di, makan KFC je la, lame dah boikot, bila lg nk makan?".. beliau mengajakku.. tergelak kecil dihatiku.. KFC pun boleh la..<br /><br /><span class="fullpost">Sambil makan, banyak persoalan yg diajukan kepadaku..<br />-"Di, ana mmg susah nk hafal 1 benda ni, ambil masa lama nk hafal",<br />-"Ana sejak sekolah, sampai sekarang, rasa mmg x boleh duduk sekali ngn member2.. selalu je kena pulau.. xde org nk amik berat psl ana..",<br />-"Tensyen ana, ana mmg x boleh g English ni, BTQ mudah je, ana fhm, tp x leh nk jwb sebab dlm English",<br />-"Di, ada member ana tny, knape jwtn ana dlm GATE dilucutkan?, yg laen pn mcm gerak sgt je,x tau ana nk jwb"..<br />-"Di, ayah ana dah didik ana cm ni..kecik2 lagi, ayah ana ajak g kempen, ceramah, usrah..ana dh terbiasa"..<br /><br />Persoalan-persoalan yg diajukan aku jwb dengan penuh hikmah.. Aku x mahu jawapanku menyinggung perasaannya..<br /><br />Teringat suatu ketika, kami bersaing untuk menambah follower kepada blog masing-masing. Ketika itu, masing-masing mempunyai jumlah follower yg sama, iaitu 40 org. Kami berpakat utk meletakkan ruangan follower d tmpt ats blog, supaya mudah di follow oleh sesiapa.. Ketika saat post ini ditulis, follower blog aku telah mencapai 98..sedangkan blog nya mempunyai 68 follower.. Jawapan yg mudah diberikannya.. "Nta famous di, boleh la..." aku hny tersenyum..<br /><br />Isnin lalu, 23hb 11, Adham menelefonku pagi tersebut.. "Di, tlong tgk shbt kita, mak dy nk dtg cni amik dy, dy tgh x sihat 2, x dok kt bilik pn"..<br /><br />Malam tersebut, aku menemaninya hingga ke ktm nilai, kerana beliau akan ke seremban, utk berjumpa dgn ibubapanya yg menantinya di sana.. "Jangan lupa balik UIA ye".. pesanku kpd nya.. Adham ada menyebut sesuatu perkara yg benar-benar membuatku terkejut.. "Dy nak berhenti uia di, x larat blaja dh"..<br /><br />Khamis, 26 Nov - "Mintak tlong shbt2 solat hajat utk mendoakan shbt kita yg sdg sakit di kampung, kerana terkena perbuatan org"..msj yg pnjg, tp kuringkaskan..<br /><br />"Ya Allah, berilah kekuatan kepada sahabatku ini Ya Allah.. Kuatkanlah semangat nya utk menjadi pejuang agamaMu Ya Allah, teguhkan hatinya utk terus berada di jalanMu Ya Allah"..<br /><br />Sahabatmu,<br />Hamidi...</span></div>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-80038228288159792772010-09-06T03:43:00.000-07:002010-10-26T06:10:27.709-07:00Salam Ramadan!<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TITJtL2vQyI/AAAAAAAABfM/UC3txn7ZQAQ/s1600/berbuka-450x450.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TITJtL2vQyI/AAAAAAAABfM/UC3txn7ZQAQ/s320/berbuka-450x450.gif" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5513753621922005794" /></a></div>
<br />Assalamu'alaikum!
<br />
<br />Apa khabar kalian semua? Harap kalian semua sihat dalam lindungan ALLAH. Maaf jika agak lama aku tidak meng'update' blog aku yang tak seberapa ini.
<br />
<br />Salam Ramadan aku ucapkan. Mudah-mudahan Ramadan kali ini memberi makna yang begitu besar kepada hidup kalian. Marilah kita memperbanyakkan amalan dan menjauhkan diri daripada maksiat dan perkara yang boleh membawa murka ALLAH. Moga puasa yang disebut Nabi sebagai hanya mendapat lapar dan dahaga itu bukan puasa kita.
<br />
<br />Bagaimana amalan kita sepanjang bulan ini? Sama-sama kita muhasabah diri agar kita sentiasa tergolong di kalangan hambaNya yang beriman dan beramal soleh. Di mana syurga ALLAH itu diciptakan khusus untuk dua golongan ini.
<br />
<br /><span class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 238); -webkit-text-decorations-in-effect: underline; "><img src="http://4.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TITJtZsYMzI/AAAAAAAABfU/EIH-zvgmjSg/s320/mengaji-450x450.gif" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5513753625636647730" style="display: block; margin-top: 0px; margin-right: auto; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 320px; " /><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color:#0000EE;">
<br /></div><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 238); -webkit-text-decorations-in-effect: underline; "></span></span>Bulan ini adalah bulan untuk kita mendidik nafsu kita. Kalau selama ini nafsu yang mendidik kita selama 11 bulan, cuba pula pada 1 bulan ini untuk mendidik nafsu. Bulan ini juga bulan mujahadah. Bukannya bulan untuk bermalas-malasan dengan alasan letih berpuasa. Sehingga ada yang tidur selepas sahur dan hanya bangun ketika berbuka, dahsyat! Sedangkan para sahabat boleh berperang pada bulan Ramadan, apatah lagi kita yang langsung tidak berperang secara mengangkat senjata ini.
<br />
<br />Akhirnya, itu sajalah yang dapat aku titipkan untuk catatan ringkas kali ini. Jumpa lagi di lain lapangan. Insya ALLAH, untuk posting selepas ini, aku akan memuatkan posting2 dari blog lain yang berkisarkan aku dan artikel yang ditulis khusus untuk aku. Sekian, wallahu a'lam!
<br />
<br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-31400824226344403762010-06-27T12:14:00.000-07:002010-10-26T06:10:48.237-07:00Kembali Menulis<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCeoJFBJmzI/AAAAAAAABeY/c2GxftwVGfw/s1600/selamatdatang.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 243px; height: 280px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_xJF9p-BR2P4/TCeoJFBJmzI/AAAAAAAABeY/c2GxftwVGfw/s320/selamatdatang.gif" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5487539544893528882" /></a><br />Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh!<br /><br />Pertamanya aku ingin meminta jutaan kemaafan di atas keterlewatan mengupdate blog atau ketidak caknaan aku pada blog ini. Sudah 7 bulan aku tidak mengupdate atau mengemaskini blog ini. Mungkin ada yang sudah membuang jauh2 blog aku dari link di blog mereka. Mungkin juga ada yang sudah menyampah, bilalah blog ini nak didelete terus. Apapun, aku masih percaya bahawa masih ada yang ingin membaca tulisanku, melihatkan kepada counter bilangan pembaca blog ini yang semakin hari, semakin meningkat.<br /><br />Kenapa aku kembali menulis? Kerana minat menulis dan kelapangan masa mula hadir. Selama ini aku sibuk menguruskan hal2 pelajaran dan akademik sehingga tidak memungkinkan langsung aku untuk 'mencamek' (mengusik) blog kesayanganku ni. Aku sangat sayang blog ini seperti sayangnya aku pada buku2 milikku. Juga seperti sayangnya aku pada pembaca setia blog ini.<br /><br />Aku mula sedar bahawa minat menulis yang sangat cenderung dalam diriku ini tidak dapat dibendung lagi. Semakin ditahan, semakin ia meminta. Jadi, hari ini, di pagi yang mulia ini, aku mula menulis lagi demi anda semua, pembaca di luar sana.<br /><br /><span class="fullpost">Sedikit perkembangan terbaru mengenai diriku, aku tidak lagi belajar di Pusat Asasi UIAM, Nilai. Aku kini kembali ke sekolah lamaku, yang juga merupakan sekolah kesayanganku, SMAASZA, Batu Burok, Kuala Terengganu bagi mengambil semula peperiksaan Sijil Tinggi Agama Malaysia (STAM) pada tahun ini, tahun 2010. Keputusan ini agak berat untuk aku tanggung sebenarnya kerana jarang mereka yang sudahpun ke U balik semula ke sekolah. Apapun, aku bersyukur kerana diterima masuk semula. Aku mengharapkan doa daripada kalian semua, agar aku berjaya dengan cita2ku iaitu menjejaki universiti tertua di dunia, Universiti Al-Azhar, Mesir.<br /><br />Hari ini, sudah 6 bulan aku belajar di sini dan aku sangat gembira dengan keadaan di sini. Bi'ah solehah yang pernah aku perjuangkan suatu ketika dahulu masih ada bunga2nya. Program2 keagamaan seperti kuliah dan tazkirah masih mekar dan mendapat tempat seperti dahulu. Aku juga punya teman yang ramai dan baik2 belaka. Mereka rajin belajar, menghormati guru2 dan suka berkasih-sayang serta bergurau senda. Kecerian mereka melayanku membuatkan aku mudah untuk melupakan sedikit demi sedikit kenangan manisku di Nilai dahulu, walaupun aku langsung tidak mampu melakukannya.<br /><br />Pernah seorang sahabat bertanya, "eh lama tak jumpa enta, tak tau perkembangan terbaru enta, lost contact tekpon". "enta belajar katne sekarang?", tanya beliau lagi. Abangku, <a href="http://cucudagang.blogspot.com/">Ablem</a> cuba menjawab untuk pihakku, katanya "dop bernilai doh lening". Nakal sungguh jawapan beliau, balaghah tinggi!<br /><br />Jadi, setakat itu sajalah dulu untuk permulaannya, insya ALLAH, kita jumpa lagi di lain lapangan. Moga ALLAH permudahkan urusan kita dalam menjalani kehidupan selaku hamba ALLAH di muka bumi milikNya ini.<br /><br />Wallahu a'lam. Wassalam.<br /><br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-54669812926306476492009-11-03T19:30:00.002-08:002010-10-26T06:10:57.891-07:00Puasa dan Raya di Kampung<span class="fullpost"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010185236_1379121844_741782_1628569_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010185236_1379121844_741782_1628569_n.jpg" alt="" border="0" /></a></span><br />Antara kenangan yang tidak dapat dilupakan sepanjang berpuasa dan beraya di kampung ialah:<br /><br /><ol><li>Berbuka puasa di rumah</li><li>Diberi peluang menyampaikan kuliah Dhuha di Surau al-Mawaddah</li><li>Solat Tarawih berimamkan Ablem</li><li>Berpeluang memberi tazkirah selepas solat Tarawih<br /></li><li>Berijtima' Ramadan di Marang</li><li>Berhari raya di rumah sanak-saudara, rakan2 dan guru2</li><li>Kereta rosak ketika dalam perjalanan ke rumah Kak Nana<br /></li><li>Menghadiri Majlis Hari Raya Pas Terengganu bersama perantau</li></ol><span style="font-weight: bold;">Album 'Idul Fitri 1430</span><br /><br /><span class="fullpost"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010225237_1379121844_741783_2061891_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010225237_1379121844_741783_2061891_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010265238_1379121844_741784_4589013_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010265238_1379121844_741784_4589013_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010345240_1379121844_741786_2702481_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010345240_1379121844_741786_2702481_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010305239_1379121844_741785_2533068_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010305239_1379121844_741785_2533068_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010385241_1379121844_741787_6809077_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010385241_1379121844_741787_6809077_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010425242_1379121844_741788_1316612_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 453px; height: 604px;" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010425242_1379121844_741788_1316612_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010465243_1379121844_741789_4008372_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010465243_1379121844_741789_4008372_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010585246_1379121844_741792_8300629_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010585246_1379121844_741792_8300629_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010545245_1379121844_741791_4464697_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010545245_1379121844_741791_4464697_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010625247_1379121844_741793_1182333_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010625247_1379121844_741793_1182333_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010705249_1379121844_741795_439648_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010705249_1379121844_741795_439648_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010785251_1379121844_741796_6026128_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010785251_1379121844_741796_6026128_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010865253_1379121844_741798_3416634_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010865253_1379121844_741798_3416634_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010825252_1379121844_741797_7098747_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260010825252_1379121844_741797_7098747_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010905254_1379121844_741799_6547366_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010905254_1379121844_741799_6547366_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010985256_1379121844_741801_4789415_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010985256_1379121844_741801_4789415_n.jpg" alt="" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260010985256_1379121844_741801_4789415_n.jpg" style="text-decoration: none;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="text-decoration: underline;"><br /></span></div></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260011065258_1379121844_741803_3912789_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260011065258_1379121844_741803_3912789_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260011025257_1379121844_741802_3190373_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260011025257_1379121844_741802_3190373_n.jpg" alt="" border="0" /></a><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 238);"><br /></span></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011145260_1379121844_741805_970799_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011145260_1379121844_741805_970799_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011185261_1379121844_741806_3876748_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011185261_1379121844_741806_3876748_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260011265263_1379121844_741808_6297134_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260011265263_1379121844_741808_6297134_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011225262_1379121844_741807_3477239_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011225262_1379121844_741807_3477239_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260011305264_1379121844_741809_3052506_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs076.snc3/14358_1260011305264_1379121844_741809_3052506_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011385266_1379121844_741811_7316656_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011385266_1379121844_741811_7316656_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011425267_1379121844_741812_5480561_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 604px; height: 453px;" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs056.snc3/14358_1260011425267_1379121844_741812_5480561_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-11250793961094407062009-11-02T09:12:00.000-08:002010-10-26T06:11:07.426-07:00Untungnya Mereka yang Hadir 'Perang 1 Ogos'<span style="font-size:100%;">Jika <a href="http://ibnugharib.blogspot.com/">ibnugharib</a> membawakan kisah <a href="http://ibnugharib.blogspot.com/2009/08/ruginya-mereka-yang-tak-hadir-kenduri-1.html">Ruginya mereka yang tak hadir 'kenduri 1 Ogos'</a>, </span>aku pula dengan nada yang serupa cuma bunyinya agak kontra. Aku akan membawa kalian ke dalam sebuah kisah yang sebelum ini pernah diceritakan, cuma mungkin diberi nafas baru atau nafas lebih segar.<br /><br />Mengambil latar di sebuah kota diberi nama Metropolitan, maka disebut ia Kota Metropolitan. Nasri al-Mujahid Abdul Hadi mula mengorak langkah berani. Pagi itu semangatnya lain benar dari biasa. Kerana hari itu bukan biasa2. Sungguh luar biasa baginya dan bagi jiwa2 yang cintakan kebenaran, malah benci akan kezaliman. Dia tidak mahu berdiam diri lagi. Membisu adalah tindakan orang bodoh. 'Hari ini akan ku serlahkan hammasatus syabab (jiwa kepemudaan) yang ALLAH kurnia padaku! Tidak mahu sekali tergolong mereka yang kufur nikmat!', getus hatinya penuh yakin. Yakin pada janji ALLAH.<br /><br />Nasri al-Mujahid bersiap untuk keluar ke medan penentuan. Beberapa keperluan dan barang2 yang perlu dibawa disimpan kemas di dalam kantung begnya. Ayat al-Quran yang pernah menjadi moto seorang sahabat Nabi dalam misi menawan Konstantinople, Abu Ayyub al-Ansori, "Infiruu khifafan wa thiqola" dibacanya berkali2 bagi membangkitkan ruh jihad yang sedia bangkit. Hadis Nabi yang didengarnya pagi tadi melalui radio Islam.fm masih terngiang2 dan seakan berbisik2 di cuping telinganya., "Siapa yang bersiap siaga di Jalan ALLAH adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya".<br /><br /><span class="fullpost">Dia tidak mahu berpatah balik. Lari dari medan peperangan adalah dosa besar. Tawakkallah yang cuba diletakkannya paling hadapan.<br /><br />"5 orang pejuang kita telah ditawan di sana!", teriak salah seorang pejuang yang turut serta dalam perang itu. Hatinya agak gusar mendengar khabaran itu. Adakah dia akan menerima nasib yang sama. 'Ah! Persetankan itu semua! Aku berjuang kerana Tuhanku, kenapa perlu risau kerana DIA pasti menolongku. Sepatutnya aku risaukan sahabat yang tertawan, bukan pada diri sendiri', monolognya sambil beristighfar.<br /><br />Ketika di dalam gerabak, mulutnya terkumat-kamit menuturkan beberapa bacaan antaranya ialah ayat ke-7 dari surah Yasin, Surah al-Quraish dan ayat Kursi. Melihatkan ramai juga yang turun pada hari itu, langsung membarakan lagi api semangat di jiwanya.<br /><br />'Hari ini sejarah pasti tercipta', ungkapnya secara monolog. Dia berkumpul bersama anak muda yang punya harapan yang sama dengannya, ingin melihat Daulah Islamiah berdiri megah di negara mereka, Malarsegar.<br /><br />"Sila berkumpul di Masjid Malarsegar! Kita akan bersolat di sana. Selepas itu barulah kita akan berarak. Sebelum itu, saya akan memberikan sedikit <span style="font-style: italic;">briefing</span> mengenai perjalanan kita ke Istana Malarsegar!", laung <span style="font-style: italic;">Chief Commander</span>, seakan mendesak.<br /><br />Nasri hanya bersolat di Stesen Kereta Api Kota Metropolitan kerana pihak tentera berkepala merah telah menghalang orang ramai dari memasuki kawasan masjid.<br /><br />Dia berjalan menuju ke Istana Malarsegar. Sementara <span style="font-style: italic;">Chief Commander</span> yang berjaket hitam memberi arahan dan orang ramai menyusuri perjalanannya.<br /><br />Sampai di sekitar <span style="font-style: italic;">shopping complex</span> Sembel, perjalanan mereka terhenti. Sekali lagi tentera berkepala merah menahan mereka dari berarak secara aman menuju ke Istana Malarsegar. Akhirnya mereka dibedil dengan gas pemedih mata. Mata2 mereka yang hadir mula merasa pedih. Akhirnya seorang teman Nasri, al-Haqq mengajaknya untuk berundur. "Ini bukan lari dari medan, tapi strategi!", tegas al-Haqq. Teringat Nasri akan strategi yang pernah dibuat Khalid al-Walid dalam satu peperangan suatu masa dulu.<br /><br />Sempat juga Nasri bertemu dengan sahabatnya yang seusrah dengannya di sekolah menengah dahulu, antaranya ialah Amar, Akmal, Muhammad, Ahmad, Maas, Iman dan naqib mereka Ustaz Hamizan. Mereka bersalaman dan berpelukan. Sempat juga Amar mengambil gambar Nasri, sebagai kenangan katanya.<br /><br />Akhirnya Nasri beserta sahabat2nya mengambil keputusan untuk mara. "Kali ni kita pergi saja, kalau kena bedil pun takde masalah!", ucap Nasri pada sahabat2nya. Mereka menuju dekat dengan tentera berkepala merah. Akhirnya mereka dibedil lagi. Mereka lari ke belakang satu bangunan. Orang ramai turut bertempiaran melarikan diri. Mereka meletakkan garam di lidah dan membasuh muka dan kepala dengan air mineral. Terasa pedih mata, sangat pedih.<br /><br />Akhirnya peperangan itu berakhir jua. Nasri pulang bersama rakan2nya dengan menaiki monorail. Dia pulang dengan membawa semangat yang baru. Pulang dengan puas.<br /><br />Hari itu berlalu indah, namun masih belum terluput mudah dari jemala otak. Hari itu sudah menjadi sejarah. Hari yang penuh sejarah. Sejarah suka dan duka, pahit dan manis, serta nikmat dan azab.<br /><br />Mereka adalah an-Naasut Taghyiir (Agen Perubahan). Mereka adalah golongan yang beruntung. Mereka jugalah Generasi yang Menang. Menang di atas perjuangan yang hak, mendapat reda dari Tuhan mereka.<br /><br />Kehadiran mereka hari itu menjadi bukti mereka pernah berbuat sesuatu, walaupun hanyalah seakan usaha seekor burung yang cuba memadamkan api membara dalam kisah Ibrahim alaihissalam.<br /><br />Hari ini, 21 Oktober 2014 tiada lagi akta jahanam yang boleh menangkap sesiapa saja tanpa dibicarakan. Kononnya yang ditangkap ialah teroris yang boleh mengancam keselamatan negara. Tanpa bukti yang kukuh mereka ditangkap. Kini tiada lagi akta drakonian yang zalim itu. Semua kesalahan mestilah dibicarakan di mahkamah secara telus dan adil.<br /><br />Hari ini juga mereka boleh berbangga bahawa atas usaha mereka pada 1 Ogos bertahun lalulah, akta itu dihapuskan dan kini negara Malarsegar menjadi aman dan tenteram. Dan cita2 mereka sudahpun dikabulkan ALLAH, Malarsegar kini berdiri megah sebagai sebuah Daulah Islamiah, seperti dirindu oleh mereka selama ini.<br /><br /><span style="font-style: italic;">bersambung..</span><br /><br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4752646104209269821.post-83382209231631371852009-11-01T16:22:00.000-08:002010-10-26T06:11:19.183-07:00Dari Nilai ke Alor Setar dan Permatang Pauh<span style="font-weight: bold;">Alor Setar<br /><br /></span>Aku tiba di rumah Anas sekitar jam 2 pagi. Aku disambut oleh Tok dan Mak Anas yang sungguh mesra. Soalan ditujukan bertalu2 oleh nenek Anas terhadap Anas sendiri. Nampak Anas seperti malas hendak menjawabnya. Mungkin sudah mengantuk. Letih juga mungkin. Sebelum masuk tidur, kami sempat dijamukan bihun goreng, buat mengisi kekosongan perut.<br /><br />Malam itu aku tidur di bilik Anas. Paginya aku bersahur bersama keluarga Anas. Pagi itu aku menyambung lagi 'rehat' yang belum cukup aku kira. Aku bersolat Zohor di Masjid Sultanah Nor Bahiyah bersama Anas. Seusai solat, kami menuju ke asrama Kolej Universiti Insaniah (KUIN) bagi bertemu dengan Abang Mie, rakan kampungku yang mengaji di sana. Bersembang selama setengah jam, aku meminta diri untuk ke Pulau Pinang. Abang Mie hanya merelakan kepergianku.<br /><br />Anas menghantarku di Terminal Syahab Perdana. Dari situ aku mengambil bas ke Butterworth atau dalam Bahasa Melayunya Bagan. Tayar bas berpusing, lalu berjalanlah bas itu dengan megahnya. Sampai di Bagan, aku menunggu selama sejam di situ sebelum Ayah Wa mengambilku.<br /><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Permatang Pasir</span><br /><br />Malam itu solat Tarawih di sebuah surau di Kg Permatang Tengah. Setelah solat kami makan2, sembang2 dan misi terakhir malam itu, tidur.<br /><br />Paginya kami bangun sekitar jam 5 pagi. Bersahur di Markaz Induk Terengganu. Solat Subuh di Masjid Permatang Gajus. Imam membaca ayat yang sangat menekan kalbu. Apa yang aku fahami dari ayat itu ialah di mana akan ada satu puak akan ke syurga dan satu lagi akan ke neraka. Dan parti ALLAH ialah mereka yang menang. Kuliyah Subuh asalnya disampaikan oleh Tuan Guru Presiden, tapi digantikan oleh Saudara Wan Faizul Wan Abas, Setiausaha DPPNT. Tazkirah masih berkisar tentang puasa dan Lailatul Qadar.<br /><br />Petang itu kami bersiar-siar sekitar Pulau Pinang. Kami singgah di salah satu kompleks membeli-belah. Ayah Wa dan Abang Fadhil teruja ingin membelikan baju buat anak2 di rumah. Usainya kami menaiki feri. Sungguh indah sekali pemandangan di sana.<br /><br />Malam itu kami tidak ke mana2. Hanya berehat di markas penempatan jentera Terengganu.<br /><br />Esoknya itu kami mengikut calon PAS PRK Permatang Pasir, Ustaz Salleh Man berkempen. Kami berjalan dari rumah ke rumah mengiringi calon. Calon dilihat begitu mesra dan dekat dengan penduduk sekitar.<br /><br />Petang itu pula diadakan Majlis Berbuka Puasa (untuk orang Islam) dan Hi-Tea (untuk bukan Islam) bersama calon. Antara yang hadir ialah pengundi kaum tionghua di sana.<br /><br />Malam itu barulah aku pulang semula ke Nilai. Mulanya aku ingin menaiki kereta api, namun perkhidmatan untuk hari itu telah ditamatkan. Maka pilihan terakhirku ketika itu ialah menaiki bas. Ayah Wa menghantarku ke Stesen Bas Bagan.<br /><br />Abang Fadhil menemaniku yang sedang membeli tiket pulang. Waktu itu pukul 11.20 malam. Penjual tiket itu memberikan tiket yang tertera waktu padanya 11.15 malam. Aku tidak mengesyaki apa2 pada mulanya. Aku terus menunggu bas yang dikatakan akan tiba di terminal 5 sehinggalah pukul 11.30 malam. Aku meluru ke tempat penjualan tiket tadi bagi bertanyakan bila lagi bas yang akan ku naiki itu akan sampai. Tunggu dulu katanya.<br /><br />Aku masih boleh bersabar sehinggalah jarum jam menunjukkan pukul 11.45 malam sudah. Datang seorang remaja, juga penjual tiket. Dia meminta untuk melihat tiket di tanganku. Selepas dilihat tiket itu beliau mengatakan yang bas itu telah lama pergi. Aku merasa geram. Sah aku ditipu.<br /><br />Aku meluru sekali lagi kepada lelaki dan perempuan ulat tiket sebentar tadi. Aku bertanya dengan keras kali ini. Ingin saja aku libas penumbuk buat melepas geram, namun sabar masih menebal dalam diri. Lelaki itu meminta tiket tadi dariku. Akhirnya dia memintaku supaya menaiki bas Durian Burung. "Tapi kena tambah r skit, bas ni bas sky view", kata dia padaku. "Kena tambah berapa?", tanyaku semula dalam nada marah. Dia ketakukan agaknya sampai tidak sempat meminta duit tambahan itu dariku.<br /><br />Akhirnya dia memintaku menaiki bas itu. Rupa2nya sudah ada orang di tempat aku, sebagaimana no. seat yang tertera pada tiket baruku itu. Aku merasa tertipu lagi. Akhirnya aku ditempatkan di ruangan bawah. Aku bertanya kepada orang di sebelahku, "Berapa harga tiket?". "44 ringgit!", jawabnya. Itulah sebenarnya hikmah yang sudah kelihatan. Sebenarnya aku hanya membayar rm40 pada mulanya. "4 ringgit untung kot.. huhu", fikirku di dalam hati sambil ketawa kecil.<br /><br />Aku sampai di Nilai sekitar subuh dan Hadi mengambilku di Stesen KTM Nilai (terima kasih Hadi!). Dan itulah buat pertama kalinya aku bersahur di dalam KTM. Alhamdulillah, kenangan ini sangat indah jika diulang tayang dalam tasik pemikiran.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Gambar Kenangan</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs203.snc1/7018_1246754133843_1379121844_705296_4548869_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 338px; height: 450px;" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs203.snc1/7018_1246754133843_1379121844_705296_4548869_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Bergambar kenangan di Terminal Syahab Perdana<br /><br /></span></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs203.snc1/7018_1246754093842_1379121844_705295_5151776_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 339px; height: 445px;" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs203.snc1/7018_1246754093842_1379121844_705295_5151776_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Inilah dia Anas</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246228920713_1379121844_703927_6976503_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 446px; height: 334px;" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246228920713_1379121844_703927_6976503_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Bergambar kenangan di penempatan kami di Permatang Tengah</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs261.snc1/8818_1246236040891_1379121844_703940_1684418_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 446px; height: 334px;" src="http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs261.snc1/8818_1246236040891_1379121844_703940_1684418_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Wan Faizul Wan Abas menyampaikan kuliah Subuh</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246236000890_1379121844_703939_737897_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 449px; height: 337px;" src="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246236000890_1379121844_703939_737897_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Pemandangan indah Pulau Pinang</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246235960889_1379121844_703938_5926706_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 449px; height: 335px;" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246235960889_1379121844_703938_5926706_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Bergambar kenangan di atas feri</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs261.snc1/8818_1246235920888_1379121844_703937_3793013_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 450px; height: 337px;" src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs261.snc1/8818_1246235920888_1379121844_703937_3793013_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Bergambar di tingkat atas feri</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246229040716_1379121844_703930_3792340_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 451px; height: 336px;" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246229040716_1379121844_703930_3792340_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Kempen calon rumah ke rumah</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs261.snc1/8818_1246229000715_1379121844_703929_1759611_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 453px; height: 339px;" src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs261.snc1/8818_1246229000715_1379121844_703929_1759611_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Sempat bergambar kenangan bersama calon</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246229080717_1379121844_703931_5839087_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 453px; height: 340px;" src="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs241.snc1/8818_1246229080717_1379121844_703931_5839087_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Berkempen di markas BN<br /></span></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs261.snc1/8818_1246228960714_1379121844_703928_865480_n.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 451px; height: 337px;" src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs261.snc1/8818_1246228960714_1379121844_703928_865480_n.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Calon menyampaikan ucapan ketika Majlis Berbuka Puasa/Hi-Tea<br /></span></div><br /><br /></span>Naseh Ulwanhttp://www.blogger.com/profile/04664293199655341839noreply@blogger.com0